Kupang (MEDIATOR)—Sebuah sejarah baru ibadah kebangunan rohani melalui malam pujian dan penyembahan (Praise and Worship) dicatat oleh Pemuda Jemaat GMIT Imanuel Oepura-Kupang (Pemuji). Sabtu (12 Oktober 2024) malam, menjadi tonggak baru dalam pelayanan mereka.
Bagaimana tidak, ribuan orang tumpah ruah, memenuhi setiap sudut GOR Florbamora Oepoi Kupang. Mereka bersorak, histeris, dalam malam pujian bersama Jakarta Praice Community Church (JPCC) yang di dalamnya ada singers seperti Ivan Mario, Billy Simpson, Sidney Mohede, Sari Simorangkir, dan Winny Jessica. Suasana benar-benar sangat hidup ketika JPCC menyanyikan 20-an lebih lagu rohani yang dicipta mereka sendiri, tanpa henti.
Daniel Sigarlaki, Yumir Muljadi, Steve Tabalujan, Ricky Sutanto dan Regine Sharon selaku tim musik pun sigap memainkan alat musik, membakar semangat ribuan pegunjung GOR. Ada yang histeris, bahkan sampai menitikkan air mata tatkala Sidney berpadu suara dengan Sari, menyanyikan kidung Bejanamu. Hampir semua lagu yang dinyanyikan JPCC, ikut didendangkan oleh pengunjung.
Dimulai pukul 18.30 Wita, Bunda Fernandes, seorang pemuda JIO yang adalah jawara Hari Radio tingkat nasional 2023 membawakan sebuah lagu sebagai pembuka.
Wakil Ketua Klasis Kota Kupang, Pdt Yes Djo Naga yang hadir membuka kegiatan berjudul Soul To Praise ini menaruh apresiasi atas spirit kerja bersama kaum muda untuk membangun jejaring dengan JPCC, menghadirkan kegiatan berkualitas ini. Dia meminta agar kegiatan serupa terus dilaksanakan dimana-mana, karena berguna bagi pertumbuhan iman kaum muda.
Ketua Majelis Jemaat GMIT Imanuel Oepura, Pdt Iwan Lay, dalam sebuah percakapan dengan media ini, menyatakan salut dan bangga atas spirit perjuangan kaum muda JIO. “Bagi saya ini sebuah sejarah baru yang dilakukan anak-anak muda. Ternyata mereka mampu, bahkan sangat mampu melakukan kegiatan ini. Terimakasih kepada tim JPCC yang sudah hadir memberkati jemaat kami dan juga seluruh yang hadir. Kiranya kegiatan ini terus berlanjut,”tegas Pdt Iwan.
Ketua panitia pelaksana, Karel Muskanan dalam sambutannya malam itu, berterimakasih untuk semua yang sudah mendukung. “Terutama tim JPCC. Kami sangat berterimakasih atas kerjasama ini, juga semua pihak sehingga kegiatan ini sudah dilaksanakan. Kiranya nama Tuhan Yesus dimuliakan,”ujarnya.
Untuk diketahui, kegiatan ini dipersiapkan sejak tiga bulan lalu. Diawali dengan sebuah diskusi kecil diantara anak-anak muda agar mereka hadir menjadi berkat di gereja dan juga lingkungan. Diajukanlah program ini dan dibahas di tingkat BP4J. Program ini disetujui, sehingga panitia pun mengirim pesan melalui akun IG JPCC.
“Kami tidak sangka-sangka, ternyata mereka terima dan mau jadwalkan untuk datang ke Kupang. Ini sangat luar biasa, kami sangat senang bahkan terharu,”demikian Nara Rihi. Tim pemuda yang selalu dikontrol oleh Andre Otta, Valen Doko, Bob Nenohai, Anna Boymau, Stenly, Ronald Manggana dan sejumlah senior ini pun berkali-kali melakukan pertemuan. Kampanye melalui berbagai media dilakukan.
“Satu hari sebelum konser, tiket sudah shold out. Padahal sebelumnya kami ragu, karena seminggu sebelum konser, penjualannya belum capai setengah,”ungkap Anna Boymau, seorang bankir di BPD NTT ini. Luar biasanya adalah, hampir sebagian besar transaksi ini dilakukan secara digital, melalui layanan yang disebar melalui Instagram panitia.
Kegiatan ini menjadi sebuah kesaksian bahwa dengan doa, mereka terus melangkah, dan Tuhan menjawab doa-doa dan kerja keras panitia kecil ini.
Ikut hadir malam itu dan bersorak bersama ribuan orang, ada Pdt Mell Atok dan isteri Pdt Ivone Atok, Shirley Manutede, dr Chris Widodo dan juga Serena Francis, Bobby Lianto bersama keluarga besarnya, serta tak terhitung lagi. Jefri Riwu Kore dan putrinya Firda pun hadir, walau di penghujung, serta komisaris PT Flobamor, Hadi Djawas. Seluruh sudut tribun peniuh dengan pengunjung, bahkan panitia kelabalan mencari tambahan kursi untuk dipajang di atas tribun.
“Terimakasih Kupang. Ini menjadi sebuah kisah pelayanan rohani yang luar biasa,”demikian Sidney closing conser malam itu disambut histeris ribuan pengunjung. Mereka memohon doa agar kedepan bisa datang lagi. (stenly boymau)