Salatiga (MEDIATOR)–Sebagai penutup dari kegiatan pembelajaran di akhir tahun, KB-TK Kristen 1 Satya Wacana semarakkan acara End Year Performance. Mengusung tema “Around the World”, keceriaan anak-anak ditampilkan dalam ragam busana yang tak biasa.
Berlangsung belum lama ini, kemeriahan acara diwarnai dengan kreativitas kostum anak-anak yang menampilkan corak kebudayaan dunia. Dengan didampingi oleh para orang tua, acara End Year Performance mengundang keseruan dan antusias tersendiri bagi anak-anak.
Kegiatan yang diadakan di halaman TK ini, diikuti oleh lima kelompok yang masing-masing mewakili kebudayaan bangsa, meliputi kelas Twigs & Buds, Bloomers, dan Blossoms.
Mengawali acara tersebut, Kepala Sekolah TK Kristen 1 Satya Wacana Jufitri, S.Pd., AUD., menyapa serta memberikan semangat untuk anak-anak, beliau menyampaikan bahwa kegiatan ini merupakan bekal bagi anak mengenal dunia.
“Mengadakan kegiatan ini supaya anak-anak dapat mengenal dunia,” tuturnya.
Tampilkan Kebudayaan Dunia
Dalam acara tersebut, anak-anak menampilkan berbagai tarian dari berbagai penjuru dunia. Diawali oleh Bloomers 2 dengan mempersembahkan “Tamasha Cultural Dance from Africa”, kemudian Twigs & Buds dengan “Indian Parade form India”, Bloomers 1 dengan “Un Poco Loco from Mexico”, Blossoms 1 dengan “Kimino Torico and Doraemon Dance from Japan”, dan terakhir Blossoms 2 dengan “Little Indians from American Indian”.
Seusai penampilan, anak-anak juga melakukan kunjungan ke stand bazar yang menyediakan jajanan khas berbagai negara. Dengan memperkenalkan busana, tarian, dan aneka jajanan dari berbagai belahan dunia, semangat pluralisme pun terus dipupuk sejak dini.
Latih Mandiri & Percaya Diri
Koordinator Acara Agnes Briana Niken, S Pd., menyampaikan bahwa kegiatan ini merupakan agenda tahunan sebagai momentum menutup proses pembelajaran. Setelah sebelumnya mengangkat tema dengan nuansa keindonesiaan, “Around The World” merupakan kali pertama anak-anak bersentuhan dengan budaya bangsa di dunia.
“Sebelumnya kita sudah mengangkat lima pulau besar di Indonesia. Kami juga mengangkat tema daur ulang. Kali ini kita ingin mengenalkan anak-anak tentang kebudayaan dunia,” ucap Miss Niken.
Selain itu, ia menambahkan melalui pentas tarian budaya, dapat melatih kemandirian dan kepercayaan diri anak di depan umum.
“Selain menjadi penutup dari kegiatan anak-anak di akhir tahun, menampilkan tarian budaya di atas panggung dapat melatih kemandirian dan kepercayaan diri anak,” tukas Miss Niken.
Para pengajar dan orang tua yang antusias mendukung penampilan siswa, terlihat menambah keceriaan dan semangat anak-anak. Arnold, salah satu siswa Bloomers 2, mengaku menikmati keseruan dari acara ini.
“Seru banget, aku suka sama tariannya. Tadi sudah menari sama teman-teman. Nanti mau keliling lagi lihat makanan,” ucapnya.
Melalui kegiatan ini, anak-anak dapat berekspresi di ruang publik sekaligus cerminan dari perkembangan proses belajar mengajar. Pengenalan budaya sejak dini menjadi aspek penting untuk menggali potensi dan toleransi terhadap perbedaan. Sehingga End Year Performance telah menjadi bagian penting dalam proses pendidikan mental dan edukasi anak usia dini.
Melalui kegiatan ini pula, UKSW sekaligus menunjukkan dukungan nyata terhadap pencapaian Sustainable Development Goals (SDGs), khususnya SDGs ke-4 pendidikan berkualitas, yakni mendorong mutu pendidikan anak usia dini.
Sebagai Perguruan Tinggi Swasta (PTS) terakreditasi Unggul, UKSW telah berdiri sejak 1956 dengan 15 fakultas dan 64 program studi di jenjang D3 hingga S3, dengan 31 Prodi Unggul dan A. Terletak di Salatiga, UKSW dikenal dengan julukan Kampus Indonesia Mini, mencerminkan keragaman mahasiswanya yang berasal dari berbagai daerah. Selain itu, UKSW juga dikenal sebagai “Creative Minority” yang berperan sebagai agen perubahan dan inspirasi bagi masyarakat. (RLS/UKSW/BOY)
Anak-anak KB-TK Kristen Satya Wacana mengunjungi stand bazar yang menyediakan jajanan khas berbagai negara.
FOTO UKS