MEDIATORSTAR.COM, Kupang
Pandemi Corona Virus Desease (COVID) 19 bukan alasan bagi Pemerintah Provinsi NTT untuk berpangku tangan. Dua tahun belakangan, tatkala COVID mengganas di NTT, ada langkah spektakuler yang dibuat oleh Gubernur NTT Viktor Bungtilu Laiskodat (VBL). Politisi senior pendiri Partai Nasdem itu ternyata sukses mendorong peningkatan perekonomian daerah.
Bahkan hingga pengukuhan Tim Percepatan Akses Keuangan Daerah (TPAKD) Kabupaten dan Kota Se-Provinsi NTT di Semau, Kabupaten Kupang, Jumat (27/8), NTT telah membukukan angka pertumbuhan ekonomi 4,22% pada triwulan kedua tahun 2021. Sebelumnya, pada triwulan I NTT masuk sepuluh besar provinsi yang berkontribusi positif 0,12 % terhadap Pertumbuhan Ekonomi Nasional.
“Progresivitas kinerja pembangunan NTT kian kuat, sehingga Gubernur NTT pada kesempatan itu, mengukuhkan Tim Percepatan sebagaimana dimaksud. Dalam pengukuhan tersebut, Gubernur meminta Para Bupati, Wakil Bupati, Walikota dan Sekda setiap Kabupaten Kota untuk terus mendorong pengembangan sektor UMKM,”demikian pernyataan Pemerintah Provinsi NTT melalui Biro Administrasi Pimpinan yang diterima media ini, Senin (30/8/2021) tadi.
Karena itu “Saya harap dengan pengukuhan tim percepatan akses keuangan daerah di seluruh Kabupaten dan Kota, maka TPAKD harus mulai menggerakkan UMKM untuk bertumbuh dalam akses menuju pada industri keuangan sehingga inklusi keuangan kita dapat dilakukan dengan baik.”tambah VBL.
Tidak hanya itu, melainkan ditegaskannya bahwa Presiden telah mendorong Gubernur, Bupati dan Walikota agar UMKM khususnya pada sektor pertanian dapat disinergikan dengan lembaga-lembaga keuangan sehingga produksinya bisa kontinuitas punya kualitas yang baik agar kita mampu survive dalam kondisi pandemi ini.
“Dan apa yang telah kita lakukan pada hari ini adalah melanjutkan perintah Bapak Presiden tersebut sebagai wujud kerja kolaboratif,”jelas Gubernur.
Sementara itu, PLT. Kepala Biro Administrasi Pimpinan, Prisila Q. Parera, Kegiatan mengukuhkan Tim Percepatan Akses Keuangan Daerah (TPAKD) Kabupaten dan Kota Se-Provinsi NTT merupakan salah satu langkah strategis yang harus dilakukan untuk mengkonsolidasikan seluruh pemangku kepentingan dan stakeholder terkait pemberdayaan masyarakat dan UMKM di daerah masing-masing.
Juga untuk mengatasi rendahnya tingkat literasi dan inklusi keuangan masyarakat NTT, rendahnya penyerapan pembiayaan terhadap sektor UMKM dan belum adanya suatu forum di daerah untuk dapat melaksanakan koordinasi dan implementasi dalam rangka mendorong percepatan akses keuangan daerah.
Dia merinci, adapun tujuan hadirnya TPKAD yakni untuk mendorong ketersediaan akses keuangan yang seluas-luasnya kepada masyarakat dalam rangka mendukung perekonomian daerah, mencari terobosan dalam rangka membuka akses keuangan yang lebih produktif bagi masyarakat di daerah.
“Selain itu juga mendorong Lembaga Jasa Keuangan untuk meningkatkan peran serta dalam pembangunan ekonomi daerah serta menggali potensi ekonomi daerah yang dapat dikembangkan dengan menggunakan produk dan layanan jasa keuangan, dan mendorong optimalisasi potensi sumber dana di daerah dalam rangka memperluas penyediaan pendanaan produktif antara lain untuk mengembangkan UMKM, usaha rintisan (start up business) dan membiayai pembangunan sektor prioritas.” Selain itu, juga guna mendukung program Pemerintah dalam upaya meningkatkan indeks inklusi keuangan di Indonesia. (**/MSC01)