Kupang (MEDIATOR)–Reputasi akademik internasional Universitas Nusa Cendana (Undana) kembali terangkat. Prof. Dr. Yantus A.B Neolaka, S.Pd., M.Si., dosen Undana, untuk kedua kalinya berhasil masuk dalam daftar bergengsi World’s Top 2 Percent Scientist 2025. Daftar ini disusun oleh Stanford University bekerja sama dengan Elsevier berdasarkan basis data Scopus.

Penghargaan ini diberikan kepada dua persen ilmuwan dunia dengan dampak publikasi tertinggi, diukur dari konsistensi, kualitas, dan dampak nyata riset melalui jumlah sitasi, indeks-h, dan metrik terstandar lainnya. Prestasi Prof. Yantus membuktikan bahwa peneliti dari daerah memiliki kapasitas untuk menembus panggung global.
Tantangan Institusional dan Strategi Penganggaran
Di balik prestasi individu tersebut, Prof. Yantus menyoroti bahwa tantangan terbesar terletak pada menjaga konsistensi riset dan meningkatkan strategi institusional Undana. Ia menekankan bahwa penelitian harus berkelanjutan agar memberi dampak luas, dan kuncinya adalah disiplin, keberanian menulis di jurnal bereputasi tinggi, serta membangun jejaring internasional.
Prof. Yantus mendesak Undana untuk segera merumuskan strategi penganggaran riset yang lebih serius dan terarah.
“Tanpa penganggaran riset yang tepat sasaran, sulit rasanya Undana bisa sejajar dengan universitas lain di Indonesia,” tegasnya.
Ia menyarankan agar mekanisme pendanaan diarahkan pada riset berbasis kelompok (group riset), di mana setiap grup idealnya menghasilkan minimal sepuluh publikasi internasional bereputasi setiap tahun. Hal ini akan menjadikan atmosfer penelitian lebih produktif dan solid. (RLS-UNDANA/BOY)






