MEDIATORSTAR.COM, Jakarta
Kerja keras Tim Pengendali Akses Keuangan Daerah (TPAKD) Kabupten Flores Timur selama dua tahun terakhir, membawa kabupaten itu kini berdiri setara dengan kabupaten lain di Indonesia. Tidak hanya itu, dalam Rapat Koordinasi dan Penyerahan TPAKD Award tahun 2021 yang diselenggarakan oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK) RI, Kamis (16/12/2021) di Ballroom Grand Hyatt Jakarta, ada 12 daerah yang dinobatkan menjadi daerah terbaik dalam berbagai kategori kinerja TPAKD. Diantaranya 5 provinsi masing-masing DKI Jakarta, Sumatera Utara, Lampung, Jawa Barat dan Jawa Tengah. Sedangkan ada 7 kabupaten peraih TPKD award masing-masing. Tebing Tinggi, Siak, Tegal, Gunung Kidul, Gianyar, Lombok Timur dan Flores Timur.
Gubernur DKI Jakarta, Anis Baswedan, dan empat gubernur lainnya Kamis pagi tadi pun ikut hadir di atas podium, menerima tropy dan piagam yang diserahkan oleh Ketua Dewan Komisioner OJK RI, Wimbo Santoso disasikan sejumlah pejabat dari Kemendagri, Kemenko Perekonomian RI dan kementerian lain.
Untuk diketahui, kinerja TPKD Kabupaten Flores Timur mendapatkan pengakuan dari OJK pusat sebagai TPAKD dengan kategori Kabupaten/Kota terbaik Dalam Penyediaan Akses Keuangan di Wilayah Kepulauan.
Bupati Flores Timur, Antonius Hubertus Gege Hadjon, dipanggil naik ke atas pentas untuk menerima tropy tersebut, diiringi tepukan tangan panjang dari hadirin yang memenuhi Ballroom hotel yang terletak di jantung ibukota itu. Bupati Anton, demikian dia disapa, dilirik oleh OJK Pusat karena kinerjanya menghadirkan peraturan bupati mengenai simpanan pelajar yang mewajibkan seluruh oelajar di Flores Timur memiliki tabungan. Kreativitas ini didukung penuh oleh Bank NTT, sebagai bank kebanggaan masyarakat NTT.
Kini, setidaknya ribuan anak sekolah baik TK, SD, SMP, SMA dan sederajat di Kabupaten Flores Timur sudah memiliki buku tabungan. Kepada Mediatorstar.com beberapa saat seusai menerima tropy, Bupati Anton mengucapkan terimakasih kepada seluruh pihak yang sudah mendukung hingga kini Flores Timur berada di pentas nasional, sejajar dengan provinsi lain dalam hal kinerja TPAKD terbaik.
“Hari ini TPAKD Flores Timur mendapat penghargaan dari OJK ini berkaitan dengan percepatan akses keuangan di wilayah kepulauan. Kesuksesan ini karena kita melakukan beberapa terobosan mengenai simpanan pelajar. Kita memperkenalkan mereka tentang keberadaan lembaga-lembaga keuangan. Dan di Flores Timur kini sudah 18 ribu pelajar yang mana satu pelajar memiliki satu rekening,”tegas Anton. Dia berterimakasih atas dukungan semua pihak terutama Bank NTT selalu hadir mensupport setiap program di Flores Timur.
Apalagi kini ada lagi skim kredit yang hadir untuk memotong mata rantai rentenir, dengan kredit Mikro Merdeka. Masyarakat bebas menhajukan kredit tanpa agunan, tanpa bunga dan bebas rentenir. “Kita bekerjasama dengan Bank NTT dalam skim kredit Mikro Merdeka dan juga BPR. Kita mendorong akses keuangan bagi petani dengan adanya pembiayaan ekosistem pertanian. Tiga hal ini di Flores Timur kita gencar sehingga hari ini kita ada di Jakarta menerima award,”ungkapnya sembari berterimakasih kepada OJK dan Bank NTT.
“Terimakasihj kepada OJK dan juga Bank NTT karena semua ini bisa tercapai hanya karena kerjasama dan kolaborasi kita semua. Khusus untuk Bank NTT, ada beberapa hal yang kita tanggapi langsung dengan aksi TPAKD. Bank NTT melakukan sosialisasi yang luar biasa kepada masyarakat sehingga kini belasan ribu anak sudah memiliki tabungan. Bank NTT juga telah melakukan sosialisasi pembiayaan ekosistem peranian yang mana masyarakat sangat antusias untuk itu,”tegas Bupati Anton.
Sementara Kepala OJK NTT, Robert Sianipar yang diwawancarai media ini di sela-sela penyerahan TPAKD Award 2021 menegaskan “Ini tentunya menjadi salah satu motivsi bagi kita semua, bagi seluruh TPAKD di NTT. Khususnyaa di Flores Timur bahwa kita mampu berkarya di masa pandemi ini. Tentunya kami berharap ini tidak hanya berhenti pada seremoni semata dimana kita menerima award ini tetapi ini perlu diwujudnyatakan dalam karya-karya terbaik di masyarakat,”tegas Robert.
OJK menurutnya akan terus mendorong program-program pemberdayaan ekonomi di masyarakat. Kesuksesan Pemkab Flores Timur adalah sebuah perjuangan menarik manakala bupati menerbitkan Perbup untuk simpanan pelajar serta melakukan aneka terobosan dalam hal literasi keuangan.
“Program satu rekening satu pelajar ini tidak hanya untuk meningkatkan tingkat inklusi masyarakat melainkan yang lebih penting dari itu, adalah dalam upaya menumbuhkan budaya menabung sejak dini sehingga anak didik kita sudah mempunyi kebiasaan mengelola keuangannya. Kalau dibiasakan sejak kecil, dia akan bertumbuh dan punya kebiasaan baik itu,”ujar Robert. Dia berharap agar upaya ekstra dilakukan sejumlah TPAKD di kabupaten/kota dan provinsi NTT agar kedepan, terwujudnya inklusi keuangan di masyarakat. (MSC01)