MEDIATORSTAR.COM, Kupang
Musyawarah Provinsi asosiasi Kamar Dagang dan Industri Indonesia (KADIN) Provinsi NTT kian memanas. Sejumlah pengusaha yang menyebut dirinya sebagai senior, melayangkan surat kepada Gubernur NTT, serta memohon kesediaan waktu untuk beraudiens. Gubernur pun menjawab, menerima mereka Jumat (17/12/2021) pagi tadi di ruang kerjanya.
Sejumlah informasi yang dihimpun Mediatorstar.com menyebutkan bahwa karena para pengusaha yang bernaung dalam sebuah wadah, sebagai bentuk kepedulian terhadap KADIN NTT ini mau bertemu untuk membicarakan terkait Muprov KADIN NTT yang akan dilaksanakan pada 19-20 Desember 2021 nanti, maka Gubernur NTT Viktor Bungtilu Laiskodat pun memandang perlu untuk menghadirkan kubu Bobby Lianto, serta pihak penyelenggara dalam hal ini Sterring Committee (SC) dan Organizing Committee (OC).
Mereka yang bertemu Gubernur VBL, antara lain Christofel Liyanto, SE.,, Ir. Hidayat Hanas, Ir. Vivo Ballo, Ir. Alex Foenay, Mohammad Ansor Orang, Veki Lerik, Freddy Ongkosaputra, Rudy Nalle, Bobby Lianto, Fahmi Abdullahi, Tonnyh Dima serta beberapa pengusaha lainnya. Sementara dari pihak penyelenggara hadir Tonny Pitoby mewakili SC dan Yusak Benu selaku ketua OC. Hadir pula beberapa staf khusus gubernur.
“Pak Gubernur tidak mau menerima satu pihak saja sehingga beliau meminta agar pihak Bobby Lianto dan panitia penyelenggara dihadirkan agar mereka membicarakan semua tentang Muprov KADIN ini,”tegas sumber itu. Masih dalam pertemuan itu, ada masukan agar nantinya Kadin dipimpin oleh senior dan periode kedepan barulah giliran Bobby Lianto.
Terkait masukan-masukan itu, sumber tersebut memberi apresiasi yang tinggi dan luar biasa atas sikap bijaksana yang ditunjukkan oleh VBL. Dia memberi ruang kepada semua pihak untuk berbicara, apa saja menyangkut dengan masa depan asosiasi KADIN dan masa depan investasi di NTT.
Chris Liyanto saat itu, mengungkapkan bahwa atas berbagai pertimbangan, maka pihaknya mengusulkan agar Muprov KADIN NTT ditunda saja sambil dilakukannya konsolidasi internal dan persiapan-persiapan yang lebih matang.
Dalam pertemuan, Gubernur VBL meminta agar Muprov tetap dilaksanakan dan jangan diundur lagi. Karena menurutnya, kedepan ada banyak pekerjaan besar yang akan dilakukan sehingga Pemprov NTT membutuhkan mitra sinergi yang siap mengeksekusi pekerjaan-pekerjaan besar itu. “Saya minta agar Muprov tetap dilaksanakan, dan saya mau agar akhir Desember ini sudah bawa hasilnya ke saya. Siapapun yang terplih, mari kerja bersama-sama. Karena setelah ini sudah banyak pekerjaan besar,”tegas VBL sembari berharap agar Muprov berjalan lancar sehingga mempermudah masuknya investasi di NTT.
Tidak hanya itu, Gubernur VBL dalam pertemuan itu meminta kepada semua untuk menghindari adanya dikotomi senior dan junior dalam kontestasi tersebut karena hanya akan merugikan organisasi. “Agar Muprov ini menjadi sebuah ajang untuk bersaing demi mendapatkan pemimpin yang tepat. Jadi, hindari sudah senior dan junior,”pinta Viktor.
Siapapun ketuanya, apakah dia itu senior ataupun junior, menurut Viktor, dia tidak mempersoalkannya. Dia berharap agar justru dalam momentum ini antara senior dan junior harus berkolaborasi menjadi satu kekuatan untuk membangun NTT. “Mari antara senior dan junior duduk bersama untuk mengurus KADIN,”tegas Viktor.
Dan selama pembicaraan, Gubernur VBL tidak sedikit pun menyinggung bahwa dia mendukung salah satu pihak baik itu senior maupun junior. Dia memilih menyerahkan kepada KADIN untuk mengurus dirinya sendiri, dan demokrasi mengalir secara normal dalam asosiasi itu.
“Makanya saya mau agar nantinya dalam Muprov ini, menjadi ajang untuk mengadu visi misi. Tidak boleh ada yang mengundurkan diri, karena semua yang maju ini adalah orang-orang hebat. Saya berharap agar yang menang, merangkul yang kalah untuk sama-sama kita bangun NTT,”tegas Viktor.
Tonny Pitoby dari SC saat itu mengatakan bahwa sebagai panitia, mereka selalu berpatokan pada dasar aturan yakni AD/ART organisasi dan PO tengan pelaksanaan Muprov yang menjadi patokan dalam pelaksnaan Muprov di semua daerah. “Dari SC kami menghormati pendapat semua pihak, dan kami berusaha untuk mengakomodirnya dengan bijak, mengacu pada AD/ART Kadin serta peraturan organisasi karena kiblat panitia adalah aturan organisasi,”tegasnya. Ditambahkan bahwa seluruh anggota panitia bersikap netral tanpa memihak siapapun. (MSC01)