MEDIATORSTAR.COM, Jakarta
Siapa sangka Menteri Pertahanan (Menhan) Prabowo Subianto masih menjadi tokoh pemilik elektabilitas tertinggi dibandingkan sosok lain yang berpotensi maju pada Pilpres 2024. Temuan itu dungkap Indonesia Polling Stastions (IPS) setelah meriset tentang elektabilitas tokoh yang dilaksanakan pada 8-18 Maret 2022, seperti dilansir JPNN.com.
Prabowo mengacu temuan IPS memiliki elektabilitas sebesar 27,4 persen. Angka itu jauh mengungguli milik Ganjar Pranowo yang berada di posisi kedua dengan 18,9 persen. Selanjutnya, elektabilitas tertinggi ketiga hingga keenam masing-masing ditempati oleh Anies Baswedan (15,9 persen), Sandiaga Uno (7,2 persen), Ridwan Kamil (6,2 persen), dan ternyata ada nama Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok (4,1 persen).
“Publik kelihatannya makin mantap menjatuhkan pilihannya kepada Ketua Umum Partai Gerindra tersebut untuk memimpin Indonesia periode 2024 sampai dengan 2029,”kata peneliti senior IPS Alfin Sugianto saat merilis temuan teranyar melalui daring, Senin (28/3). Alfin tidak memungkiri ada kemungkinan lain terjadi menuju 2024. Namun, tren elektabilitas Prabowo stabil di puncak selama satu tahun enam bulan terakhir yang menguatkan peluang eks Danjen Kopassus itu menjadi Presiden RI.
“Ini mengindikasikan peluang Prabowo untuk memimpin Indonesia menggantikan Presiden Jokowi pada 2024 nanti cukup terbuka lebar,”tuturnya. Survei yang sama diketahui turut menghitung tingkat elektabilitas partai politik.
Tak hanya itu melainkan PDIP menjadi parpol pemilik elektabilitas tertinggi menuju Pemilu 2024 dengan 20,9 persen. Sementara itu, Partai Gerindra bercokol di posisi kedua dengan 16,5 persen. Angka itu meningkat sebesar 4 persen dibandingkan pada pemilu 2019. Berturut-turut setelah itu ada Partai Golkar 11,4 persen, Partai Demokrat 8,3 persen, PKS 7,7 persen, dan PKB 7,1 persen.
Alfin mengatakan satu faktor yang menyebabkan terjadinya peningkatan elektabilitas Partai Gerindra ialah masih tetap loyalnya para pemilih Prabowo Subianto. “Jika tren positif tersebut bisa dipelihara, Partai Gerindra bukan tak mungkin akan bersaing ketat dengan PDI Perjuangan dalam memperebutkan posisi puncak pada Pemilu 2024 mendatang,” ujar Aflin. Survei IPS dilakukan pada 8-18 Maret 2022 dengan menggunakan metode sesi wawancara langsung. Sebanyak 1.220 responden terlibat dalam survei IPS yang tersebar di 34 provinsi. Survei itu memiliki margin error sebesar 2,8 persen. (ast/jpnn/MSC01)