MEDIATORSTAR.COM, Kupang
Dengan diakomodirnya PT. Bank Pembangunan Daerah Nusa Tenggara Timur (BPD NTT/Bank NTT) dalam program Bank Indonesia yang diberi nama BI FAST, maka jelas ini adalah sebuah rekam jejak keberhasilan badan pengurus dalam membesarkan bank ini sehingga dikenal panggung nasional.
Pakar ekonomi asal NTT, yang juga ketua Ikatan Sarjana Ekonomi Indonesia (ISEI) NTT, Dr. James Adam, menegaskan bahwa ini merupakan satu langkah maju yang mesti diapresiasi. “Karena Bank NTT sebagai salah satu BPD dari beberapa BPD pilihan yang masuk dalam jajaran bank pilihan untuk ikut dalam program BI FAST. Ini patut diapresiasi karena bank kebanggaan kita masuk dalam jajaran bank yang diperhitungkan,”tegas dosen Ekonomi pada UKAW Kupang ini.
Lebih jauh menurutnya, tentu keberhasilan ini tidak terlepas dari andil badan pengurus yang sekarang, karena mereka berhasil mendesain bank ini untuk siap dalam hal transaksi digital, salah satu buktinya adalah, kini Bank NTT memiliki dua kantor dengan layanan smart branch. Tak hanya itu, Bank NTT pun sudah meluncurkan aplikasi baru yang diberinama B’Pung Mobile.
“Keberhasilan ini tentu buah dari kerja keras direksi dan didukung penuh oleh middle dan lower staff, dibawah komando Alex Riwu Kaho sebagai Direktur Utama. Pencapaian ini bukan hal mudah disaat perekonomian kita dihantam oleh serangan virus Corona. Disamping itu dukungan, arahan dan kebijakan pemegang saham juga punya andil yang signifikan,”tambah James lagi.
Masuknya Bank NTT dalam program BI ini, menurutnya adalah sebuah momentum yang tepat demi mendukung digitalisasi ekonomi dan akselerasi ekonomi nasional yang sedang gencar digalakkan oleh BI. Yang membanggakan adalah harus diakui, saat ini Bank NTT sudah sederajat dengan beberapa bank umum nasional lainnya yang telah bertindak sebagai leading banking dalam masa pandemi yang belum berahir dan kondisi ekonomi yang melemah. Dan dalam kompetisi perbankan di era digitalisasi saat ini, menurut James, hanya bank kategori sehat saja yang bisa berimprovisasi dan berkompentesi secara sehat.
“Sehingga sebegai orang NTT, dengan kerja-kerja cerdas inilah saya yakin dan berharap bahwa Bank NTT akan bisa menjadi bank devisa apalagi modal inti minimum sudah terpenuhi. Informasi baik ini perlu disebarkan kepada para nasabah dan warga NTT agar kita semua jangan ragu lagi menggunakan jasa Bank NTT karena sudah terbukti bahwa Bank NTT bukan saja bank daerah dan bank orang NTT tetapi sudah selevel dengan bank nasional yang menjadi milik banyak publik,”pungkasnya. (***/MSC01)