PILIHAN Denzel Washington untuk mempertahankan aksennya di dalam film terbaru, Gladiator 2, mengundang reaksi para penonton.
Banyak yang mencibir hal ini karena dianggap tak sesuai dengan apa yang menjadi latar film tersebut.
Apalagi diketahui jika karakter yang dimainkannya berasal dari Afrika Utara dan trailer pertama untuk film epik berlatar sejarah tersebut memperlihatkan bahwa Washington menggunakan aksennya sendiri untuk peran tersebut.
Si aktor pun menjelaskan keputusannya dalam sebuah wawancara dengan Empire Magazine.
“Nah, masalahnya, di mana kita?” katanya.
“Aksen siapa itu? Seperti apa kedengarannya? Anda akan meniru seseorang dan berakhir dengan aksen Afrika yang buruk,” ungkapnya.
Denzel Washington yang merupakan rekan lama mendiang saudara Ridley, Tony, juga berbicara tentang motivasinya bergabung dengan proyek tersebut.
Ia menjelaskan dalam wawancara sebelumnya dengan Empire: “Hanya ada sedikit film yang tersisa untuk saya buat yang saya minati.”
“Saya harus terinspirasi oleh pembuat film tersebut, dan saya sangat terinspirasi oleh Ridley. Kami memiliki hubungan yang hebat pada awalnya, dan di sinilah kami sekarang. Dia bertunangan. Dia bersemangat tentang kehidupan dan film berikutnya. Dia adalah inspirasi. Kita semua seharusnya ingin merasakan hal yang sama di usia 86 tahun,” paparnya.
Dalam film ini Denzel Washington berperan sebagai Macrinus, seorang mantan budak yang berubah menjadi perantara kekuasaan yang berupaya untuk menguasai Roma.
Selain Paul Mescal dan Denzel Washington, Gladiator II juga dibintangi oleh Pedro Pascal, Joseph Quinn dan Fred Hechinger, dengan Connie Nielsen dan Derek Jacobi yang kembali berperan sebagai Lucilla dan Senator Gracchus dari film sebelumnya. (Empire Magazine/Info Film/stenly boymau)
Inspirasi Denzel Washington di GLADIATOR 2
