KOTA Kupang kini terus memoles dirinya. Berubah rupa, dari yang tak beraturan menjadi tertata. Banyak bangunan monumental, hadir menjadi ikon kebanggaan warga Kota Kasih. Semua perubahan dilakukan, demi satu tujuan, agar warga kota ini menjadi sejahtera.
Sejak dilantik menjadi Walikota Kupang, Agustus lima tahun lalu, Dr. Jefirstson Riwu Kore seolah tak pernah ‘menyimpan’ tangannya. Dia melakukan banyak gebrakan, menghadirkan banyak loncatan penting nan elok bagi kota tercinta. Perubahan-perubahan ini dihadirkannya dengan satu tujuan, agar kota ini menjadi kota jasa yang memiliki martabat.
Siapa sangka, Pantai Kelapa Lima yang dulu kumuh karena menjadi tempat penjulan ikan. Melewati tempat itu, seolah kita sedang berada dalam sebuah area pasar yang kumuh lagi kotor dan berbau. Limbah ikan dibuang ke laut, pesisir pun kian tercemar. Belum lagi abrasi mengancam, menggerus bibir pantai.
Dulu, benar, dulu kita malu ketika ada tamu penting yang kebetulan lewat tempat itu. Bahkan ketika ada tamu negara yang nginap di Aston Hotel, satu-satunya hotel megah dengan 18 lantai itu, kita tak punya alasan untuk menjelaskan tentang area kumuh itu.
Namun kini, selamat tinggal kota yang kumuh….
Jefri, alias Jeriko, tanpa malu melobi sana sini ke Jakarta, agar kotanya menjadi indah. Dan ushanya benar-benar berhasil. Ytak sedikit dana ABPN mengalir ke Kupang. Saat ini kita boleh menikmatinya. Ketika melewati kawasan itu, deru kendaraan bertonase tinggi tengah bongkar muat, merampungkan pekerjaan. Tanda-tanda kota nan cantik mulai kelihatan. Pesonanya kiat bercahaya merah merona mencuri pandangan mata siapa saja yang melihatnya.
Belum lagi kawasan pantai LLBK yang dulunya dibiarkan telantar, dan menjadi tumpukan bangku para penjual jagung bakar serta pedagang kaki lima lainnya. Di malam hari, kawasan itu menjadi hingar bingar karena berdesak-desakan warga yang menanti angkot berbagai jurusan. Tak hanya itu, sura bising kendaraan membuat siapa saja seolah berada di tengah sebuah kota autopilot.
Kini, area terminal tengah bersolek. Kawasan kota tua, dikembalikan ke fungsinya, sebagai kota tua yang cantik karena sudah ditata. Di beberapa ruas jalan, didesain elok, dengan lampu hias berthema antik. Pedestriannya elok, dengan bebatuan yang disusun rapi sebagai lantai jalan.
Yang membanggakan dari pembangunan ini adalah, pengembangan kawasan pantai LLBK ini bisa menjadi contoh bagi daerah lain tentang bagaimana memadukan antara pengembangan UMKM dan pengembangan potensi pariwisata. Selain menyediakan dua bangunan khusus bagi para pelaku UMKM, khususnya penjual jajanan, di lokasi tersebut juga disediakan fasilitas publik layaknya plaza atau square di luar negeri.
LLBK kini jauh berubah.
Ini terwujud di era JERIKO.
Tak salah ketika Ketua Tim Komunitas Harley Davidson Club Indonesia (HDCI), Choel Malarangeng, memberikan apresiasi kepada Wali Kota Kupang atas perkembangan Kota Kupang yang kian pesat.
“Perkembangan Kota Kupang sekarang sangat luar biasa. Kita lihat penataan kotanya akan menuju ke mana. Semua sudah tertata bagus dan rapi. Ada jalur penghijauannya, taman-taman serta penataan pasir panjang. Kota Kupang akan menjadi salah satu kota modern di Indonesia yang tidak kalah jauh dengan kota-kota lain di luar negeri,” ujarnya akhir tahun kemarin saat singgah di Kupang. Ia juga meminta agar pemerintah Kota Kupang di bawah kepemimpinan Wali Kota Jefri Riwu Kore agar terus semangat, sehingga Kota Kupang menjadi kota kebanggaan di Indonesia Timur.
Benar, upaya dan kerja nyata JERIKO ini harus terus didukung . Karena semua sudah menikmatinya. Bahwa Kota Kupang saat ini sudah sangat jauh berubah. Terimakasih JERIKO, lanjutkan perubahan. (stenly boymau)