Lewoleba (MEDIATOR)–Gubernur NTT, Viktor Bungtilu Laiskodat, selama empat hari yakni Jumat-Senin (9-12 September 2022) melakukan kunjungan kerjanya ke empat kabupaten. Yakni Lembata, Flores Timur, Sikka dan Ende.
Dalam kunjungannya, Gubernur VBL didampingi isterinya yang juga anggota Fraksi Nasdem DPR RI, Ny. Julie Sutrisno-Laiskodat, sejumlah staf khusus serta para pimpinan OPD, Dirut Bank NTT, Harry Alexander Riwu Kaho serta pejabat terkait.
Dalam Rapat Lengkap Pamong Praja tingkat Kabupaten Lembata tahun 2022 yang berlangsung di Ollympic Ballroom Lewoleba, Jumat pagi ini, di hadapan 144 kepala desa, camat dan ratusan undangan lainnya, Viktor menekankan pentingnya kejujuran dalam pendataan masyarakat. Pemerintah harus menjadi garda terdepan dalam menyajikan data yang valid mengenai masyarakat yang membutuhkan sentuhan dari pemerintah.
“Mimpi saya adalah ketika saya jadi gubernur, Provinsi ini bermartabat. Jangan dikatai lagi provinsi bodoh dan miskin. Makanya Pemda harus benar benar berikan data terbaik dan valid. Data ril. Kalau datanya keliru, bagaimana bisa bangun, ” tegas politisi pendiri Partai Nasdem ini.
Pernyataan VBL sangat beralasan, mengacu pada laporan Penjabat Bupati Lembata, Marianus Djawa, bahwa angka masyarakat miskin di Lembata 26 persen lebih.
Usai mendapat laporan, dari atas podium gubernur kembali mengkonfirmasi data tersebut ke Kepala Bappeda Lembata dan Sekda Lembata.
“Saya minta tolong kasi data yang valid ya. Gara gara kita tipu angka lalu anak anak kitalah yang menanggungnya, karena orang luar akan melihat kita dari data. Pak Sekda, kepala Bappeda, Inspektorat, Badan Keuangan, duduk dan rumuskan dengan baik, panggil Dinas Sosial, Dinas Kesehatan, didukung lurah, kades dan camat. Rapikan kembali angkanya, “pinta VBL. Masih menurutnya, yang tau Lembata adalah Kades, kepala OPD, pimpinan gereja, sehingga pihak pihak ini diharapkan memberikan data yang valid. “Siapa Lembata, itu dilihat dari angka. Kalau kita kasi data keliru makan lambat laun kekeliruan itu makin awet Masa tega amat permalukan gubernur, ” tambahnya lagi.
Masih di hadapan para camat dan seluruh kepala desa di Lembata, VBL menegaskan bahwa Lembata adalah penyumbang terbesar kemenangan Victory Joss.
“Sampai saya jadi gubernur, saham Lembata besar sekali. Jangan bikin malu saya. Saya dorong semua. Kemampuan saya bukan hanya jadi gubernur saja. Saya kalau di suruh pilih mati saya pilih mati di Lembata. Tempatnya indah. Tapi jangan tipu saya soal data.
Saya yakin orang Lembata itu pejuang. Asalkan kasi saya data ril. Ini salah satu kabupaten yang terbang tinggi. Bersama Flotim.”
Penjabat Bupati Lembata, Marianus Djawa dalam sekapur sirihnya melaporkan, selama tiga bulan menjabat, keadaan stunting 15, 91 persen. Dan sudah menjadi prioritas bersama seluruh desa bahwa anggaran dana desa benar-benar untuk kebutuhan stunting. Sementara mengenai pelaksanaan program TJPS pola kolaborasi, pihak Pemda bersama Bank NTT sudah berjalan baik. (BOY)