Demokrasi yang Buruk, Dorong Simpatisan Jeriko Gandeng Aktivis Mahasiswa NTT Gelar Diskusi

Polkam172 Dilihat

MEDIATORSTAR.COM, Kupang

Setidaknya 30 orang mahasiswa yang merupakan perwakilan 12 OKP nasional, hadir dalam diskusi yang diprakarsai oleh Simpatisan Jeriko, Kupang. Mereka adalah mahasiswa yang berasal dari berbagai Kabupaten/Kota di NTT. Sesuai release yang diterima Mediatorstar.com dari media center Simpatisan Jeriko, Minggu (27/2) siang, menyebutkan bahwa diskusi tersebut membahas tentang partai politik dan praktek  buruk demokrasi yang dilakukan Partai Demokrat. Berlangsung di Teras Petuk, Kota Kupang, Sabtu (26/2), diskusi ini berlangsung cukup alot.

Koordinator Simpatisan Jeriko, Herison Arianto Kore, dalam pengantarnya menyampaikan bahwa diskusi tersebut merupakan langkah awal menyatukan persepsi tentang fenomena praktek buruk demokrasi yang dilakukan partai politik terhadap Walikota Kupang, Dr. Jefri Riwu Kore.

Heri mengemukakan alasan mengapa Simpatisan Jeriko mengagendakan pertemuan dengan aktivis mahasiswa, karena mahasiswa adalah salah satu penggerak demokrasi yang belajar beroraganisasi, “Kami ingin bertemu dengan teman-teman karena kami percaya bahwa teman-teman di OKP belajar tentang berorganisasi dan di dalam organisasi kita belajar tentang demokrasi. Hal inilah yang menjadi alasan Simpatisan Jeriko mengundang teman-teman OKP untuk bertukar pikiran sehingga kita bisa menemukan satu titik untuk sepakat bersama-sama memperjuangkan keadilan dalam tatanan hidup berdemokrasi,”ujar Heri.

Baca Juga  Catat Baik-Baik...Ini Pesan Gubernur Viktor Laiskodat ke GMKI

Mantan Ketua BEM Unflor ini juga menyampaikan bahwa persoalan dalam pelaksanaan Musda Partai Demokrat NTT pada tanggal 15 Oktober 2021 di Hotel Aston diikuti oleh dua calon, yakni Jefri Riwu Kore (Jeriko) dan Leonardus Lelo. Musda ini dimenangkan Jefri Riwu Kore (Jeriko) dengan keunggulan 12-11, namun pada tanggal 5 januari 2022, DPP Partai Demokrat mengumumkan Leo Lelo sebagai Ketua DPD Demokrat NTT via video call.

Menurut Heri, hal ini merupakan sebuah kejanggalan berdemokrasi, karena Partai Demokrat mengumumkan seseorang yang kalah sebagai ketua. Oleh sebab itu, Simpatisan Jeriko menegaskan bahwa praktek buruk demokrasi seperti ini tidak boleh dibiarkan begitu saja karena akan merusak tatanan hidup berdemokrasi di masa depan.

Baca Juga  Presiden Jokowi akan ke Rumah Pengasingan Bung Karno, Dianugerahi Gelar Adat Ende, Lalu ke Bajawa

Salah satu mahasiswa Jurusan Ilmu Politik Undana mengemukakan bahwa mekanisme berdemokrasi di Indonesia hanya ada dua hal, yakni musyawarah mufakat, jika tidak ada titik temu maka hasil akhirnya adalah votting. Dalam kronologis yang terjadi, Jeriko melalui semua tahapan ini dan memenangkan hasil Musda. Di sini ada sesuatu pola komunikasi yang buruk dalam demokrasi, oleh sebab itu harus ada saluran komunikasi yang dibuka untuk menjelaskan persoalan ini, dan saluran komunikasi ini bisa dilakukan jika Ketua Umum Demokrat membuka diri untuk menjelaskan persoalan ini, kalau tidak ini akan menjadi polemic panjang,”ujarnya.

Diskusi yang berlangsung sekitar tiga jam tersebut melahirkan beberapa rekomendasi dukungan terhadap perjuangan Simpatisan Jeriko melawan praktek buruk demokrasi yang dilakukan Partai Demokrat. Diantaranya aktivis mahasiswa dari berbagai OKP yang tergabung dalam diskusi tersebut mendukung penuh perjuangan Simpatisan Jeriko, akan mengawal proses perjuangan tersebut dengan berbagai varian aksi yang akan dilakukan, baik itu dialog ataupun turun ke jalan melakukan aksi damai.

Baca Juga  Paket SIAGA Daftar ke KPUD NTT di Hari Pertama, Ditandai Deklarasi Tim Pemenangan dan Paket

Dalam kalimat penutupnya, Herison menyampaikan terima kasih atas partisipasi para aktivis mahasiswa yang bahkan telah rela memberi diri untuk terus berjuang bersama Simpatisan Jeriko melawan praktek buruk demokrasi dan upaya pembunuhan karakter seorang pemimpin yang dilakukan oleh Partai Demokrat. (***/MSC01)

Posting Terkait

Jangan Lewatkan

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *