MEDIATORSTAR.COM, Kupang
Hingga Sabtu (18/12/2021) pukul 17.00 Wita, sesuai batas waktu yang sudah ditetapkan oleh Sterring Committee Musyawarah Provinsi Kamar Dagang dan Industri Indonesia (KADIN) Provinsi NTT, hanya satu calon ketua umum saja yang dinyatakan lengkap dan layak mengikuti kontestasi lima tahunan itu. Calon ketua itu adalah Bobby Lianto.
Sedangkan empat caketum lainnya, yakni Christofel Liyanto, Vivo Ballo, Hidayat Hanas dan Alex Foenay, tidak lengkap. Saat mendaftar, mereka hanya menyerahkan formulir dan visi misi. Sementara sejumlah persyaratan penting seperti harus menyerahkan copyan Kartu Tanda Anggota (KTA) tiga tahun berturut-turut, pakta integritas, dukungan minimal tiga pengurus daerah serta menyerahkan kontribusi sebesar Rp 300 juta, tidak mereka lengkapi.
Hanya satu caketum dari empat ini yang menyerakan copyan KTA, yakni Christofel Liyanto, itupum KTA tahun 2021 sedangkan yang disyaratkan harus tiga tahun berturut-turut bagi seorang anggota yang mau mendaftar sebagai Caketum.
Dalam konferensi pers yang diselenggarakan Sabtu (18/12) petang satu jam setelah penutupan ‘masa toleransi’ itu, panitia SC Muprov Kadin NTT membuka fakta-fakta ini kepada publik melalui media. Hadir dalam konferensi pers yang digelar di lantai dua KADIN Lounge, Ketua SC, Blasius Lema, serta panitia lainnya yakni Tonny Pitoby, Yeheskiel Natonis dan Evelyn Mauboi.
“Sejak tanggal 13 itu kita sudah melakukan konferensi pers yakni setiap Caketum kta beri kesempatan empat hari kedepan yakni tanggal 14 hingga 18 Desember pukul lima. Nah sampai detik ini kami lakukan verifikasi dan ternyata tidak ada lagi dokumen yang masuk sesuai permintaan kami,”tegas Blasius.
Dengan demikian, pihaknya beranggapan bhwa tugas dari SC hari Sabtu kemarin sudah selesai dengan Caketum yang sudah mendaftar, yakni Bobby Lianto, Christofel Liyanto, Vivo Ballo, Hidayat Hanas, dan Alex Foenay.
“Posisi dari data-data yang dipersyaratkan, hanya satu Caketum yang memenuhi syarat. Yakni Pak Bobby Lianto. Sedangkan yang empat orang lainnya semuanya tidak memenuhi syarat karena tidak menyerahkan copyan KTA kecuali pak Chris Liyanto, yakni KTA tahun 2021. Yang lain, seperti menandatangani pakta integritas mereka tidak lakukan. Dukungan tiga Kadin kabupaten pun tidak. Kontribusi Rp 300 juta pun tidak ada semua,”jelas Blasius.
Sehingga atas fakta-fakta itulah SC menyatakan bahwa berkas empat caketum tidak lengkap. Data ini akan disodorkan kepada forum tertinggi yakni Muprov VII pada tanggal 20 esok. Nanti forumlah yang akan memutuskan, apakah mereka diakomodir ataukah tidak.
Evelyn Mauboy salah satu anggota SC, saat itu menegaskan bahwa sejauh ini panitia melaksanakan setiap tanggungjawab sesuai aturan organisasi yakni baik itu D/ART maupun Peraturan Organisasi (PO) mengenai pelaksanaan Muprov Kadin. “Kita belajar untuk tertib administrtasi dan tidak menyimpang,”tambahnya.
Sementara Tonny Pitoby menambahkan, ada dinamika baik jelang Muprov, bahwa Sabtu pagi kemarin kelima caketum dipertemukan di KADIN Lounge oleh ketua KADIN NTT, Ir Abraham Paul Liyanto. SC menurutnya melihat ini adalah sebuah kebaikan demi KADIN NTT kedepan. Yakni semua pihak bersatu untuk membangun ekonomi NTT.
Ketika ditanya wartawan, apakah keempat caketum ini dinyatakan layak bertarung sebagai calon ketua pada Muprov esok, dijwab oleh Blasiis Lema, bahwa secara organisatoris, berdasarkan aturan-aturan organisasi, keempat Caketum ini tidak diperkenankan maju. “Karena dipersyaratkan sebagai caketum, haru punya KTA tiga tahun. Nanti kita sodorkan saja ke forum dan forum yang akan memutuskan, samai disini tugas kami selesai. Kalau nanti di forum, teman-teman yang punya suara menyatakan untuk mengakomodoir mereka, itu tergantung forum, kami SC sudah tidak masuk kesitu lagi,”jelas Blasius diamini tiga panitia lainnya.
Masih pada kesempatan itu, SC pun memberikan keterangan bahwa hingga Sabtu kemarin, tidak ada satu caketum pun yang mengundurkan diri seperti yang diisukan. Kelima caketum ini akan berlaga dalam Muprov KADIN nanti, dan forumlah yang akan menentukan siapa diantara mereka yang layak memimpin. (MSC01)
