Universitas Ciputra Surabaya Studi Banding ke UKSW, Rujukan Pengelolaan Kemahasiswaan

INFO UKSW101 Dilihat

Salatiga (MEDIATOR)–Universitas Kristen Satya Wacana (UKSW) kembali menunjukkan perannya sebagai institusi pendidikan tinggi yang menjadi rujukan dalam pengelolaan kemahasiswaan. Hal ini terbukti dengan kunjungan studi banding Student Affairs Universitas Ciputra Surabaya ke UKSW, baru-baru ini. Bertempat di Ruang Persiapan Grha Kartini, Kampus Kartini UKSW, kunjungan ini menjadi ajang pertukaran wawasan terkait tata kelola organisasi mahasiswa, kompetisi akademik, serta kesejahteraan mahasiswa.

Dalam pertemuan ini, UKSW diwakili oleh Wakil Rektor Bidang Pengajaran, Akademik, dan Kemahasiswaan (WR PAK) Prof. Ferdy Semuel Rondonuwu, Direktur Direktorat Kemahasiswaan Giner Maslebu, S.Pd., S.Si., M.Si., Kepala Campus Ministry Pendeta Dr. Ferry Nahusona, M.Si., serta sejumlah pimpinan bidang kemahasiswaan lainnya. Sementara itu, delegasi Universitas Ciputra Surabaya dipimpin oleh Student Organization Section Head Solagratica Gloryandi, S.TP., didampingi oleh beberapa pejabat kemahasiswaan lainnya.

Model pembelajaran holistik

Sebagai universitas dengan sistem kemahasiswaan yang kuat, UKSW berbagi pengalaman tentang berbagai strategi dalam membangun karakter mahasiswa. Salah satu poin utama yang menarik perhatian delegasi Universitas Ciputra adalah sistem pengelolaan organisasi mahasiswa di UKSW, di mana Senat Mahasiswa memiliki peran yang sejajar dengan senator universitas. Hal ini memungkinkan mahasiswa terlibat langsung dalam pengambilan kebijakan strategis kampus.

Baca Juga  UKSW Lahirkan Lima Doktor Baru, Ada Stef Makambombu, Chris Mboeik, Anton Nomleni, Dominggus Rupiassa

“Di UKSW, mahasiswa bukan sekadar peserta didik, tetapi juga bagian dari proses pengambilan keputusan universitas. Mereka memiliki suara dalam menentukan arah kebijakan akademik dan kemahasiswaan,” ujar Prof. Ferdy Semuel Rondonuwu.

Selain itu, UKSW juga menerapkan kebijakan konversi aktivitas mahasiswa ke dalam Satuan Kredit Semester (SKS). Melalui sistem ini, mahasiswa yang aktif dalam organisasi, kepemimpinan, atau kegiatan sosial mendapatkan pengakuan akademik yang setara dengan mata kuliah formal. Kebijakan ini menjadi salah satu faktor yang mendorong mahasiswa UKSW untuk lebih aktif berpartisipasi dalam kegiatan di luar kelas.

Menumbuhkembangkan creative minority

UKSW sejak lama menanamkan konsep creative minority kepada para mahasiswanya. Konsep ini menekankan pentingnya membentuk mahasiswa yang tidak hanya unggul dalam akademik, tetapi juga memiliki karakter kepemimpinan serta kepedulian sosial yang tinggi. Menurut Giner Maslebu, hal ini menjadi nilai lebih yang membedakan UKSW dari institusi lainnya.

Baca Juga  Menjelajahi Ilmu dan Budaya: UKSW dan Czech University of Life Sciences Prague Gelar Summer School Training Course

“Mahasiswa UKSW dibentuk untuk menjadi pemimpin yang memiliki wawasan luas dan kepedulian terhadap lingkungan sekitar. Setiap tahunnya, ratusan mahasiswa kami berkompetisi di tingkat nasional dan internasional, membawa nama UKSW ke kancah yang lebih luas,” jelas Giner Maslebu.

Dengan dukungan penuh dari pimpinan universitas, UKSW berhasil menciptakan lingkungan belajar yang memungkinkan mahasiswa untuk berkembang secara akademik, sosial, dan spiritual. Keberhasilan ini menjadi daya tarik bagi berbagai institusi pendidikan lain untuk mempelajari sistem kemahasiswaan UKSW.

Melalui kunjungan ini, Giner Maslebu menegaskan bahwa UKSW tetap menjadi rujukan dalam tata kelola kemahasiswaan. “UKSW masih menjadi rumah belajar dan kiblat pengelolaan kemahasiswaan yang baik,” ujarnya. Kunjungan dari berbagai perguruan tinggi, termasuk Universitas Ciputra, menjadi bukti bahwa sistem pembinaan mahasiswa UKSW terus menarik perhatian.

Ia juga menekankan komitmen UKSW dalam mendorong mahasiswa berkompetisi di tingkat nasional dan internasional. “Kami tidak hanya mengembangkan bakat minat, tetapi juga mengeksplorasi potensi mereka lebih jauh,” katanya. Selain itu, UKSW terus memperkuat kerja sama dengan berbagai pihak untuk memastikan mahasiswa mendapatkan akses pendanaan yang optimal.

Baca Juga  Serunya Belajar Matematika Lewat Batik Simetri bersama Mahasiswa PPG UKSW

Sinergi ke depan

Kunjungan Universitas Ciputra Surabaya ke UKSW tidak hanya sekadar studi banding, tetapi juga membuka peluang kolaborasi lebih lanjut. Salah satu agenda yang dibahas adalah kemungkinan kerja sama dalam penyelenggaraan kompetisi mahasiswa serta program pengembangan kepemimpinan bersama.

“Kami melihat UKSW sebagai salah satu model dalam pengelolaan kemahasiswaan. Banyak sistem yang diterapkan di sini dapat menjadi inspirasi bagi kami dalam mengembangkan program kemahasiswaan yang lebih baik,” ujar Solagratica Gloryandi.

UKSW, Perguruan Tinggi Swasta (PTS) terakreditasi Unggul yang berdiri sejak 1956, memiliki 15 fakultas dengan 63 program studi jenjang D3 hingga S3. Terletak di Salatiga, kampus ini dikenal sebagai Kampus Indonesia Mini karena keberagaman mahasiswanya, serta dijuluki Creative Minority, kelompok kecil individu yang menciptakan perubahan dan menginspirasi masyarakat. Berkomitmen untuk terus berinovasi dalam bidang kemahasiswaan, UKSW membangun sinergi dengan berbagai institusi pendidikan, sejalan dengan Sustainable Development Goals (SDGs) ke-4 pendidikan berkualitas, ke-8 pekerjaan layak dan pertumbuhan ekonomi, dan ke-17 kemitraan untuk mencapai tujuan. (RLS/HUMAS-UKSW/BOY)

Posting Terkait

Jangan Lewatkan