MEDIATORKUPANG.COM, JAKARTA—Presiden RI, Joko Widodo kembali menegaskan tentang kondisi NTT saat ini di tengah pertumbuhan perekonomian dunia. Selain penegasan bahwa Indonesia harus bergerak cepat, juga orang nomor satu di Indonesia ini menyentil mengenai pentingnya digitalisasi terhadap sektor yang paling banyak berkontribusi bagi pertumbuhan ekonomi bangsa. Yakni Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM).
Adapun penegasan ini diampaikan oleh Jokowi, dalam postingannya di akun media sosial Facebook Presiden Joko Widodo, Jumat (5/8) malam. Adapun postingan lengkap itu bunyinya:
Selamat sore. Di masa depan, bukan negara besar yang akan mengalahkan negara kecil, bukan negara kaya yang akan mengalahkan negara miskin, melainkan negara cepat yang akan mengalahkan negara yang lambat.
Lalu apa yang dibutuhkan Indonesia untuk bersaing dengan negara-negara lain di masa depan? Dibutuhkan setidaknya tiga fondasi utama: infrastruktur, hilirisasi dan industrialisasi, serta digitalisasi.
Infrastruktur yang kita bangun saat ini, hasilnya mungkin baru akan terasa nanti lima atau sepuluh tahun yang akan datang. Dalam tujuh tahun ini, kita telah menambah 2.042 km jalan tol, 5.500 km jalan bukan tol, 16 bandara baru, 18 pelabuhan baru, 38 bendungan baru, hingga irigasi 1,1 juta hektare.
Hilirisasi dan industrialisasi, mulai kita laksanakan dan pemerintah mendapatkan banyak keuntungan. Anda tahu, nilai ekspor nikel dalam bentuk bahan mentah pada 2014 hanya mencapai USD1 miliar atau Rp15 triliun. Begitu ekspor bahan mentah kita hentikan di tahun 2017, nilai ekspor nikel kita di 2021 mencapai lebih Rp300 triliun!
Lalu digitalisasi, utamanya untuk usaha mikro, kecil, dan menengah. Ada 65,4 juta UMKM di Indonesia, yang semuanya berkontribusi pada 61 persen ekonomi Indonesia. Jika hilirisasi dan industrialisasi tersebut dilakukan secara konsisten, saya yakin, PDB/GDP ekonomi Indonesia yang saat ini USD1,2-1,3 triliun menjadi di atas USD3 triliun — ranking tujuh dunia di tahun 2030 dan keempat dunia di tahun 2045.
Postingan ini mengundang reaksi banyak pihak. Tak sedikit yang mendukungnya, dengan berbagai argumentasi. Bahwa bangsa ini haruslah dimanage secara baik, menjadi negara yang cepat pertumbuh dan maju. (BOY)