MEDIATORSTAR.COM, Kupang
Menteri Pertanian RI, Syahrul Yasin Limpo, Jumat (8/10) lalu bertempat di Hotel Bumi Surabaya, mengukuhkan 10.000 orang pemuda tani Indonesia. Seremoni ini menjadi sebuah pertanda mengenai kebangkitan petani muda Indonesia. Seremoni penting yang digelar oleh Komando Kawasan Terpadu Tani Indonesia (KKT-PTI) sebagai inisiator pembentukan pemuda tani Indonesia. Digelar secara Hybrid dengan diikuti secara langsung oleh 100 pemuda tani dan juga dikuti secara daring oleh segenap anggotanya yang tersebar di 44 Kabupaten yang ada di 11 Propinsi.
(Foto/Dok. Arso/net)
BERSAMA. Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo saat bergambar dengan sejumlah perwakilan petani muda Indonesia
Dalam sambutannya seperti dilansir jatim.poskota.co.id, Mentan Syahrul Yasin Limpo menyampaikan pertanian adalah lapangan kerja, untuk itu Presiden Joko Widodo mendorong para pemuda untuk kembali bertani sebab pertanian yang baik selalu menjanjikan keuntungan yang maksimal. Di negara-negara maju sekalipun pertanian tetap menjadi sektor penting dan krusial bahkan pelaku pertanian mempunyai peran penting di negara tersebut.
Dalam kesempatan yang sama menteri Syahrul Yasin Limpo juga meluncurkan website kktpti.org, aplikasi digital Abangijo. Aplikasi digital Abangijo ini untuk memasarkan hasil pertanian melalui lokapasar, serta alat pintar pertanian yaitu ALTARIAN sebuah inovasi teknologi yang dapat mengoperasikan bisnis pertanian dari lokasi manapun atau jarak jauh sebagai alat kontrol serba guna melalui sistem Android di ponsel.
ALTARIAN ini juga sebagai alat control multiguna, alat ini bisa memonitor irigasi, suhu udara, kelembaban tanah, suhu dan PH air, selain itu juga bisa untuk memonitor CCTV yang terkoneksi dengan internet.
Dalam kesempatan yang sama menteri Syahrul Yasin Limpo juga menyatakan sangat apresiasi kepada Daenk Jamal Ketua KKT-PTI dan tim, serta para petani muda Milenial yang mau bangkit dalam mewujudkan kecukupan ketahanan pangan di masa mendatang.
Daenk Jamal selaku Ketua KKT-PTI saat itu berharap melalui program pertanian terintegrasi berbasis teknologi, selain mampu membangkitkan swasembada pangan para petani muda juga mampu bersaing di dunia bisnis pangan dengan memanfaatkan aplikasi Abangijo yang diluncurkan. Mereka bisa menjual hasil pertanian melalui e- Commerce dengan aplikasi Abangijo dengan harapan petani Milenial mampu memperbaiki ekonomi keluarga dengan sistem yang kita bangun.
“Mereka punya potensi yang cukup luar biasa, di usia Mereka yang masih energik, dengan harapan ini akan menjadi maksimal. SDM yang diragukan akan kami bimbing dan kawal hingga mereka sukses. itulah harapan bangsa ini, harapan keluarga dan jaminan kehidupan masa depan mereka,”ujarnya. Sementara itu, Fahmi H. Abdullahi, saat itu mendapat amanah sebagai Koordinator Wilayah (Korwil) KKT-PTI Wilayah NTT-Indonesia Timur.
Kepada Mediatorstar.com di Kupang, Fahmi yang adalah putra kelahiran Kefamenanu-NTT ini berterimakasih atas amanah yang diberikan. Mantan Ketua HIPMI NTT yang kini menjabat sebagai Ketua Jaringan Pengusaha Nasional (Japnas) NTT ini menegaskan, amanah ini akan dilaksanakan sebaik-baiknya demi kebangkitan petani milenial di NTT. “Menjadi petani itu hebat, bukan sesuatu yang merendahkan martabat. Pemerintahan Bapak Presiden Joko Widodo mendorong bangkitnya petani milenial, dan ini diterjemahkan secara baik oleh Menteri Pertanian kita. Kita bisa melihat gebrakan-gebrakan beliau di daerah, apalagi kemarin ketika berkunjung ke Kota Kupang, Mentan memberi banyak dukungan kebangkitan petani,”tegas Ketua Ikatan Alumni Resimen Mahasiwa Indonesia (IARMI) NTT ini. Dikatakannya, sudah saatnya anak-anak muda di NTT dan Indonesia bagian Timur, dilatih berwirausaha melalui sektor pertanian. “Target saya adalah, kita ciptakan entrepreneur milenial di NTT. Hadirkan sebanyak-banyaknya, kita yakinkan mereka bahwa menjadi petani itu keren, menjadi petani itu hebat,”tegas Fahmi lagi. (***/MSC01)