Edukasi dan Aksi Nyata, Tim PkM UKSW Wujudkan Desa Jeruk Kabupaten Boyolali sebagai Desa Wisata 

INFO UKSW67 Dilihat

Salatiga (MEDIATOR)–Universitas Kristen Satya Wacana (UKSW) terus menunjukkan kiprahnya untuk memberikan dampak nyata bagi masyarakat. Komitmen ini tercermin dalam kegiatan pemberdayaan kelompok tani melalui Pengabdian kepada Masyarakat (PkM) kolaborasi tiga fakultas dan empat program studi (prodi) di Desa Jeruk, Kabupaten Boyolali, Jawa Tengah.

Tim PkM UKSW ini beranggotakan Destri Sambara Sitorus, S.Pd., M.Pd., dari Prodi Pendidikan Ekonomi Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP), dan Dr. Lasti Nur Satiani, S.S., M.Pd., dari Prodi Destinasi Pariwisata Fakultas Interdisiplin. Anggota lainnya dari Fakultas Pertanian dan Bisnis (FPB) yaitu Damara Dinda Nirmalasari Zebua, S.P., M.P., dari Prodi Agribisnis dan Alfred Jansen Sutrisno, ST., M.Si., M.Agr., serta Yuniel Melvanolo Zendrato, S.P., M.Si., dari Prodi Agroteknologi.

Semangat Kebersamaan

Kegiatan PkM yang dikemas apik dalam bingkai pelatihan edukatif ini membahas berbagai topik untuk mendukung keberlanjutan sekaligus kemajuan desa. Sebanyak 30 perwakilan warga Desa Jeruk, Kabupaten Boyolali terlibat aktif dalam pelatihan ini.

Tim Pengabdian kepada Masyarakat UKSW gelar pelatihan desa wisata di Desa Jeruk, Kabupaten Boyolali, belum lama ini.
Foto: UKSW

Sebelum memasuki sesi utama, acara diawali dengan aktivitas penataan lahan hijau, penambahan pohon di sekitar spot lokasi camping serta pemasangan tenda camping sebagai simbol semangat kebersamaan. Setelah itu, pelatihan kemudian berjalan dalam beberapa sesi menarik.

Baca Juga  Hebat! UKSW Tambah 2 Guru Besar Manajemen, Mantapkan Perjalanan World Class University

Sesi pertama diisi oleh Dr. Lasti Nur Satiani yang mengajak para peserta untuk memahami tata kelola desa wisata dan mendesain paket wisata. Dilanjutkan oleh Dinda Nirmalasari Zebua yang berbagi tips penggunaan media sosial Instagram sebagai sarana promosi desa wisata.

Tak berhenti sampai di situ, para peserta juga menerima wawasan baru terkait tata kelola keuangan desa wisata dari Destri Sambara Sitorus agar pengelolaannya lebih transparan dan berkelanjutan. Sementara itu, Yuniel Melvanolo Zendrato mengajak para peserta belajar budidaya tanaman hias dan peneduh yang bisa mendukung daya tarik desa wisata.

UKSW Mendukung Masyarakat 

Dalam rilis yang dikirim pada Kamis (18/09/2025), Destri Sambara Sitorus menjelaskan bahwa PkM UKSW ini didanai oleh Kementerian Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi (Kemdiktisaintek) tahun 2025. “Kegiatan ini bertujuan untuk mewujudkan Desa Jeruk menjadi desa wisata berbasis tanaman hortikultura dan perkebunan,” katanya.

Baca Juga  Kolaborasi Fakultas Psikologi UKSW dan APSIFOR: Ratusan Para Ahli Psikologi Forensik Ikuti Temu Ilmiah Nasional 
Tim Pengabdian kepada Masyarakat UKSW gelar pelatihan desa wisata di Desa Jeruk, Kabupaten Boyolali, belum lama ini.
Foto: UKSW

Destri Sambara Sitorus juga menceritakan kegiatan lain yang akan dilakukan dalam waktu dekat ini adalah promosi paket wisata yang telah didesain oleh tim PkM UKSW bersama warga. “Kegiatan promosi dilakukan melalui media sosial yang telah dibuat oleh warga guna menarik calon pengunjung yang dilakukan pada September hingga November mendatang,” tuturnya.

Berbagai pelatihan tersebut mendapatkan respon positif dari warga Desa Jeruk. Salah satunya Sekretaris Desa Jeruk Supriyanto yang menyampaikan ungkapan terima kasihnya kepada UKSW karena telah membantu dan mendukung masyarakat desa.

“Kegiatan ini sangat bermanfaat karena menolong kami dalam mempersiapkan Desa Jeruk sebagai desa wisata. Kami telah dibantu mengidentifikasi potensi desa, diberi edukasi tentang tata kelola wisata sekaligus praktik bersama untuk mempromosikan Desa Jeruk sebagai desa wisata melalui media sosial,” bebernya.

Lainnya, Yoga Fendi Prasetyo warga desa peserta pelatihan juga mengaku mendapatkan pengetahuan baru dari pelatihan ini. “Melalui kegiatan pengabdian masyarakat ini kami memperoleh banyak pengetahuan. Salah satunya adalah pengetahuan dasar untuk membuat konten dan cara membuat viewer tertarik dengan konten yang telah dibuat,” ujarnya.

Baca Juga  Prof Intiyas: Kita Tidak Bisa Sendiri, Harus Berjalan Bersama

Program PkM ini adalah kontribusi nyata UKSW dalam mendukung program Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi (Diktisaintek) Berdampak yang selaras dengan Asta Cita 4 memperkuat pembangunan sumber daya manusia (SDM), sains, teknologi, dan pendidikan. Acara ini juga menegaskan kiprah UKSW dalam mendukung pencapaian Sustainable Development Goals (SDGs), ke-4 pendidikan berkualitas, ke-8 pekerjaan layak dan pertumbuhan ekonomi, serta ke-17 kemitraan untuk mencapai tujuan. Sebagai Perguruan Tinggi Swasta (PTS) terakreditasi Unggul, UKSW telah berdiri sejak 1956 dengan 15 fakultas dan 64 program studi di jenjang D3 hingga S3, dengan 32 Prodi Unggul dan A. Terletak di Salatiga, UKSW dikenal dengan julukan Kampus Indonesia Mini, mencerminkan keragaman mahasiswanya yang berasal dari berbagai daerah. Selain itu, UKSW juga dikenal sebagai “Creative Minority” yang berperan sebagai agen perubahan dan inspirasi bagi masyarakat. (RLS/UKSW/BOY)

Posting Terkait

Jangan Lewatkan