Washington (MEDIATOR)--Presiden Amerika Donald Trump langsung menandatangani sejumlah executive order atau instruksi presiden (inpres) sesaat setelah ia dilantik, pada Senin (20/1).
Dilansir VOA Indonesia Selasa malam ini, beberapa instruksi pertamanya adalah membatalkan puluhan kebijakan mantan presiden Joe Biden, menarik AS keluar dari WHO & Persetujuan Paris, hingga mengampuni sekitar 1.500 perusuh Gedung Capitol pada 6 Januari 2021 — saat Trump kalah pemilu dari Biden.
Janji Trump untuk hari pertama masa jabatan barunya juga mencakup program deportasi massal.
Kepada NBC, Trump mengatakan bahwa deportasi massal ini akan “dimulai dengan sangat, sangat cepat”.
Trump juga menyebut bahwa jumlah inpres yang akan ia tanda tangani jumlahnya akan “pecahkan rekor”.
Trump mengklaim “setidaknya” ada 100 inpres yang ia tanda tangani persis pada hari pelantikan.
Sementara dikutip media ini, CNN mewartakan, Trump pun menandatangani perintah eksekutif terbaru yang menyatakan bahwa Amerika Serikat hanya akan mengakui dua jenis kelamin yakni laki-laki dan perempuan.
“Mulai hari ini, kebijakan resmi pemerintah AS adalah bahwa hanya ada dua jenis kelamin, laki-laki dan perempuan,” kata Trump dalam pidato pelantikannya sebagai Presiden AS, Senin (20/1).
Kebijakan baru Trump ini membalikkan upaya pemerintahan Joe Biden, yang memperluas pengakuan terhadap identitas gender, termasuk dalam dokumen resmi seperti paspor. (VOA/CNN/BOY)