KUPANG, MediatorStar.com – JEMAAT C3 Pemulihan Kupang, Kamis (1/7/2021) siang, memulai pembangunan gedung gerejanya yang berlokasi di Jl. Piet A Tallo Kelurahan Oesapa Selatan, Kecamatan Oebobo Kupang. Pembangunan itu ditandai dengan ibadah yang berlangsung di okasi, dipimpin gembala jemaat setempat, Pdt Charles Bessie dan dihadiri sejumlah undangan seperti Gubernur NTT yang diwakili Staf Ahli Gubernur Bidang Kesra, Erni M Usboko, M.Si, walikota Kupang yang diwakili Asisten 3 Setda, Yanuar Dally, pejabat Polda, Korem dan undangan terkait. Ikut hadir Ketua Sinode Gereja Victory Indonesia Pdt Joshua Winata, serta para gembala sidang dan undangan gereja-gereja sahabat.
Saat itu, Pdt Lenda Lessy Manongga hadir untuk memimpin puji-pujian dan dilanjutkan dengan ibadah peletakan batu pertama oleh Pdt Charles Bessie. Dalam khotbahnya yang mengutip kitab Ezra 3:10-11 yang menulis tentang peletakan dasar bait suci.
“Hari ini adalah hari jawaban doa bagi jemaat C3 Pemulihan Kupang. Karena Allah membela, menyertai, sehingga apa yang kami doakan, kami harapkan, kerinduan, permohonan, air mata, dapat terjawab. Segala sesuatu hanya Tuhan yang mampu mengadakan. Oleh karena itu patut direnungkan firman Allah yang menjadi fondasi dasar kehidupan kita,”tegas Pdt Charles sembari menambahkan, Alkitan dengan jelas memberikan batasan yang sangat jelas antara yang sakral dengan sekular.
Atau yanga kudus dengan sekuler. Ada banyak buku yang ditulis, bamun tak satupun yang disebut kitab suci. Hanya satu kitab suci yang disebut kitab suci. Ada banyak gedung yang dibangun namun tiak disebut bait suci atau tempat kudus atau rumah Tuhan yang kudus.
“Sesuatu yang sakral, kudus, membutuhkan perhatian dan tindakan serta perlakuan yang berbeda. Sebab Ia baik, bahwasannya untuk selama-lamanya kasih setiaNya. Sikap yang sama, kami di C3 Pemulihan Kupang dan C3 Indonesia. Bukan berarti tidak ada tantangan. Sejak dirintis 14 Desember 2014, kami berdoa bergumul, menangis untuk punya gedung. Sampai di hari ini 1 Juli 2021, kami hanya mau katakan, Sebab Tuhan Baik,”twegas Pdt Charles menambahkan, itulah yang dikatakan Ezra, para imam dan seluruh imam di Israel.
Di musim yang berat, di tengah-tengah tantangan, air mata, Dia tetap Allah yang baik. Dia masih tolong, jaga, sertai, pimpin. Apalagi di musim pandemi Covid seperti ini. Namun menurutnya, Allah kita adalah Allah yang baik. “Bahwasannya untuk selama-lamaanya kasih setiaNya.”
Perjalanan kedepan memang sulit, berat, penuh tanda tanya, tapi bahwasannya untuk selama-lamanya tak berkesudahan, Tuhan itu baik. “Kami tidak bisa maju kalau Dia tidak bersama kami. Prosesnya masih panjang. Sebentar ada peletakan batu pertama, dan kami tidak tau apa yang akan terjadi di depan. Namun kami mau percaya, kalau bukan Tuhan yang membangun, maka sia-sialah kami membangun. Karena itu mari kita ucapkan, kami butuh Tuhan sama-sama membangun,”tutup Pdt Charles dalam khotbahnya.
Sementara Ketua panitia pembangunan, Cosmas Lay saat itu melaporkan, pelayanan ini diawali dari dua keluarga lalu 14 dan hingga kini sudah 800 orang lebih jemaat yang aktif. Pembangunan itu harus dimulai karena gedung yang sekarang yakni di depan Lippo, sudah tidak cukup menampoung jemaat setiap minggu. “Saat ini sudah tiga kali, dan jumlahnyha terus meningkat, kemungkinan bisa empat dan lima. Kami khawatir, nanti tidak lagi menampung, apalagi pendeta kami satu, tidak mungkin sepanjang hari,”tegas Cosmas.
Ketua Majelis Sinode Gereja Victory Indonesia Pdt Joshua Winarta selaku pengawas gereja C3 Indonesia saat itu menjelaskan ada 600 gereja di seluruh dunia dan 22 gereja di Indonesia. “Selamat atas langkah iman dan kesatuan jemaat dan pemimpin baik support dari Pemkot Kupang untuk memulai pembangunan rumah Tuhan.
Kenapa rumah Tuhan C3 Kupang dimulai tahun ini? Tentu ini tidak mudah, karena melalui pergumulan yang berat dan panjang. C3 Kupang adalah salah satu dari sekian gereja yang dibangun di masa pandemi di Indonesia. Ini adalah bukti kasih karunia Tuhan. Dari 14 orang jadi 800 orang dalam tujuh tahun itu luar biasa. Jika bukan Tuhan yang memulainya, tidak mungkin. Justru di masa prihatin ini kita membangun gereja, di masa inilah kita memberi pengharapan,”tegas Pdt Joshua penuh optimis.
Baginya, semua unsur di gereja harus mewujudkan tempat ini sebagai tempat pemulihan hati dan bathin. Karena dari bathinlah fisik dipulihkan. Semuanya perlu merespon rumah Tuhan di masa sulit ini. Karena inilah tempat pemulihan orang-orang muda dan mereka yang punya kerinduan. Ini semua dimulai dari hati, jiwa dan keluarga yang dipulihkan.
“Saya katakan setiap orang layak mempunyai mimpi dan pengharapan. Dan disinilah Anda akan menemukan kasih itu. Dengan ini saya ucapkan selamat atas langkah iman bapak gembala, ibu serta seluruh tetua. Terpujilah nama Tuhan, bahwa Allah itu baik, kasih setiaNya untuk selama-lamanya,”tegas Pdt Joshua.
Gubernur yang diwakili staf ahli, Erni Usboko saat itu menegaskan bahwa Tuhan mencari wajah kita dengan cara memfasilitasi pembangunan gedung gereja. Pembangnan gereja merupakan bukti pertumbuhan iman jemaat dan pertumbuhan iman jemaat harus ditunjukkan dalam perubahan sikap jemaat. Agar gedung ini menjadi tempat pembentukan iman jemaat.
“Demi mendukung berfungsinya gedung, kita harus mencontohi semangat pelayanan dari sang teladan Yesus Kristus. Kiranya pembangunan gedung ini dapat meningkatkan iman jemaat dalam berintegrasi dengan sesama,”tegasnya. Walikota Kupang yang diwakili Asisten III, Yanuar Dally, saat itu menegaskan, Pemkot mendukung pembangunan dengan memfasilitasi seluruh perijinan. (msc/boy)