Kupang (MEDIATOR)–Setidaknya 66 orang pelajar pada SMPN 8 Kupang, Selasa (22/7) pagi dilarikan ke IGD tiga rumah sakit di Kota Kupang. Ketiga rumah sakit itu, RSUD S.K Lerik, RS Mamami dan RS Siloam.
Keluhannya, rata-rata mereka mual bahkan ada yang muntah serta buang air besar dalam volume tak normal. Dari beberapa siswa yang diwawancarai, mereka mengatakan bahwa kondisi ini dialami setelah mereka mengonsumsi makanan yang dibagikan di sekolah dalam program Makanan Bergizi Gratis (MBG).

Foto: mediatorkupang.com
Terpantau media ini, suasana di ruang IGD menjadi riuh ketika anak-anak dilarikan kesana.
Jordy Nasbih, seorang warga Kelurahan Kelapa Lima yang anaknya juga ikut dirawat, menjelaskan kronologinya.
“Sejak subuh anak sudah masuk keluar kamar kecil. Lalu masuk sekolah dan sampai disana, ada beberapa yang juga alami hal yang sama sehingga mereka dilarikan ke sini. Mereka mengeluh sakit perut san pusing. Kami minta agar pemerintah tolong perhatikan ini,”tegas Ody, sapaannya.
Hingga pukul 11.30 Wita, Dandim 1604/Kupang Kolonel Inf Kadek Abriawan, S.I.P., M.H.I, disampingi Danramil 01 Kota Kupang, Mayor Hendry Dunant tiba di lokasi dan langsung menuju IGD RSUD Kota Kupang, bertemu anak-anak. Dia menyapa dan berdiskusi dengan mereka.
Tak lama, datang Walikota Kupang dr Christian Widodo bersama Kadis Kesehatan drg Retnowati dan Kadis Pendidikan, Dumuliahi Djami. Ikut hadir, Wakapolresta Kupang Kota, AKBP Anak Agung Gde Anom Wirata S.Ik., MH., Kasat Reskrim, Wakasat Reskrim, Kapolsek Kota Lama.
Walikota lalu menyapa anak-anak yang sedang duduk diatas tempat tidur dan mereka menjawab dengan baik.
Beberapa saat, dr Chris berkeliling dan mengecek kondisi seluruh anak dan memperbaiki selang infus mereka.
Ada yang menyambutnya gembira, mereka berceritera dengan penuh semangat, sambil meminta foto bersama.
Nadi Anak-anak Bagus
Usai memonitor anak-anak di dalam IGD, kepada wartawan saat doorstop, walikota menjelaskan bahwa setelah dia mengecek kondisi satu persatu, anak-anak ini sudah membaik.

“Totalnya ada 66 orang siswa yang dilaporkan ke saya dan ada 18 anak yang dirawat disini. Kita liat kondisi semuanya sudah bagus. Saya liat nadinya bagus,”tegas dr Chris Widodo.
Lebih jauh, orang nomor satu di Kota Kupang itu menjelaskan gejala awalnya, anak-anak buang air besar dalam durasi yang tak biasa, dan dalam bentuk cair.
“Kita akan cek lagi apakah nasinya atau sayur atau apa. Katanya ini karena makan kemarin siang. Nanti kita cek lagi, kita belum tau penyebabnya apa. Tapi saya mau ini diresponi cepat, segera ditangani seluruh biayanya kita tanggung, jangan pikirkan lagi,”ungkapnya.
Ketika ditanya Mediatorkupang.com, apakah anak-anak ini keracunan makanan, dijawab oleh dr Chris “Nanti masih diperiksa dulu. Diagnosa dulu. Diperiksa fesesnya. Untuk diagnosa (memastikan keracunan), ada pemeriksaan-pemeriksaan. Statusnya apa nanti menyusul asalkan anak-anak kita segera sitangani. Anak-anak saya liat sudah segar, sekarang kondisi mereka baik,”tegas walikota berlatar belakang dokter ini sembari menambahkan “Fesesnya nanti dibawa ke laboratorium untuk ditelusuri. Kita perlu pemeriksaan lebih lanjut untuk memastikan. Jangan prematur dulu, kasi kita waktu untuk periksa,”ungkapnya.
Sementara ketika menjawab pertanyaan wartawan terkait evaluasi terhadap program Makanan Bergizi Gratis (MBG) di Kota Kupang, dr Chris menegaskan
“Jangan terlalu dini evaluasi MBG. Kita tidak bisa menggenaralisasi.
Program MBG ini baik. Pak presiden minta kita untuk laksanakan dua hal yakni pendidikan baik dan status gizinya juga baik. Kalau terjadi di satu dua dapur, nanti kita tindaklanjuti. Jangan juga kita generalisasi bahwa MBG ini tidak bagus. Program ini di tempat lain kan berjalan dengan sangat baik,”pungkasnya.
Data yang diperoleh media ini menyebutkan, makanan yang dipasok ke SMPN 8 Kupang berasal dari SPPG Kelapa Lima. (TIM/BOY)






