Ruteng (MEDIATOR)– Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi (PLTP) Ulumbu eksisting unit 1-4 di Desa Wewo, Kecamatan Satar Mese, Kabupaten Manggarai, Nusa Tenggara Timur (NTT), menjadi sumber mata pencaharian baru bagi masyarakat usia produktif di sekitar wilayah operasional.
Berdasarkan Laporan Pemantauan Lingkungan PLTP Ulumbu Triwulan IV 2023 PT PLN (Persero) Unit Induk Wilayah NTT, Pembangkit berbasis Energi Baru Terbarukan (EBT) ini didominasi oleh pekerja lokal yang bekerja pada bagian pengoperasian PLTP dan bagian pendukung kegiatan operasional, seperti cleaning service, office boy, security, dan pada aktivitas perbaikan atau sipil.
Dari laporan tersebut, jumlah total tenaga kerja di PLTP Ulumbu terpantau sebanyak 89 dengan tenaga kerja lokal sebanyak 87 orang dan tenaga kerja non lokal sebanyak 2 orang (Data Primer, 2023).
Keterlibatan masyarakat dalam keberlangsungan PLTP Ulumbu eksisting merupakan bentuk dari luasnya manfaat kehadiran PLTP Ulumbu di tengah-tengah masyarakat.
General Manager PT PLN (Persero) Unit Induk Pembangunan Nusa Tenggara (UIP Nusra), Abdul Nahwan, memaparkan bahwa dari hasil pemantauan triwulan IV 2023, komponen lingkungan kesempatan kerja masyarakat sekitar PLTP Ulumbu cenderung stabil. Tidak terdapat perubahan terhadap jumlah tenaga kerja lokal yang tersaring.
“Tidak hanya menghadirkan listrik yang andal, PLN melalui PLTP Ulumbu juga membuka kesempatan kerja bagi masyarakat sekitar,” ucap GM Abdul Nahwan.
Berdasarkan hasil pemantauan di triwulan IV Tahun 2023 diketahui masyarakat di Desa Wewo, Desa Pemekaran Wewo (Desa Tantong), Desa Pemekaran Wewo (Desa Damu), Desa Wae Ajang dan Desa Nampang terlibat dalam kegiatan operasional PLTP Ulumbu.
Masyarakat sekitar dilibatkan dalam kegiatan proses pengoperasian PLTP dan kegiatan pendukung seperti pekerjaan sipil atau pekerjaan perbaikan dan pemeliharaan.
Pantauan terkait kesempatan kerja masyarakat pada PLTP Ulumbu eksisting, kata GM Abdul Nahwan, menjadi pertimbangan penting PT PLN (Persero) UIP Nusra dalam upaya pengembangan PLTP Ulumbu unit 5-6 di Poco Leok.
“Sebagaimana PLTP Ulumbu eksisting, pengembangan PLTP Ulumbu 5-6 akan selalu melibatkan dan mengutamakan kesejahteraan masyarakat sekitar, tak terkecuali dalam hal penyerapan tenaga kerja lokal,” ucap GM Abdul Nahwan.
Abdul Nahwan menambahkan pengoperasian PLTP Ulumbu saat ini yang telah beroperasi memiliki total kapasitas 4 X 2,5 MW, sementara rencana pembangunan PLTP Ulumbu 5-6 akan menambah kapasitas sebesar 40MW. Hal ini sesuai dengan cita cita PLN untuk mengoptimalkan skema pelayanan listrik yang ada di pulau Flores sehingga keandalan listrik dapat terus terjaga.
Selain itu Pembangunan PLTP Ulumbu 5-6 adalah upaya PLN memaksimalkan potensi panas bumi Indonesia serta mendukung pemerintah dalam agenda dekarbonisasi nasional dan global untuk menunjang Indonesia Net Zero Emission 2060. (RLS/HUMAS-PLN/KJR)