TAHUKAH Anda mengapa Muhammad Ali menjadi petinju yang sangat dicintai oleh penggemarnya? Itu karena Ali juga sangat peduli pada penggemarnya. Ia mencintai penggemarnya dan memberikan perhatian dan waktunya untuk menemui mereka.
Mike Tyson adalah salah satu pengagum Ali. Pada waktu sebuah show di TV mereka dipertemukan dan mereka saling memuji. Meski Ali mengaku sebagai “dancing master” di ring, dia mengakui tidak sekuat Mike Tyson di atas ring. “Saya takut dengannya. Dia adalah juara sejati,” kata Muhammad Ali sambil menunjuk ke Mike Tyson dengan terbata-bata karena dirinya mengidap parkinson. Namun, Tyson justru berpendapat sebaliknya. “Saya tidak percaya itu. Ali adalah Sang Juara. Ali hanya bersikap sangat rendah hati karena saya pernah melihatnya di atas ring bersama para pembunuh.”
“Saya tahu saya adalah petinju yang hebat. Tapi di sini, setiap kepala harus menunduk dan setiap lidah harus mengaku, dia adalah ‘the greatest of all time’,” kata Tyson memuji Ali.
Ali bersikap selalu penuh perhatian pada penggemarnya justru karena pernah mengalami pengalaman buruk sewaktu ia masih merintis karir sebagai petinju. Ketika Muhammad Ali masih kecil, dia bertemu dengan Sugar Ray Robinson dan meminta tanda tangan tetapi Robinson menolak memberinya tanda tangan. Waktu itu Sugar Ray Robinson sudah menjadi tokoh dalam dunia tinju dan Ali sangat memujanya. Sugar Ray Robinson , adalah seorang petinju profesional Amerika yang berkompetisi dari tahun 1940 hingga 1965. Ia dilantik ke dalam Hall of Fame Tinju Internasional pada tahun 1990. Ia sering dianggap sebagai petinju terhebat sepanjang masa. Status petinju terhebat sepanjang masa disematkan kepada Sugar Ray Robinson oleh majalah The Ring pada 1997 lalu.
Berikut ini kisah Ali tentang penolakan Sugar Ray Robinson tersebut.
“Sebelum kami berangkat ke Italia saya mencoba lagi untuk bertemu Sugar Ray Robinson. Saya berjalan sepanjang Fifth Avenue hingga 125th Street. Saya ingin mendapatkan tanda tangannya dan mengatakan kepadanya bahwa saya sedang dalam perjalanan ke Olimpiade untuk memenangkan medali emas. Saya ingin memberitahunya bahwa saya mengaguminya, dan bahwa saya akan menjadi juara dunia kelas berat saat berumur dua puluh satu tahun.
Ketika saya tiba di klub, saya menunggu di luar sepanjang hari hingga Sugar Ray tiba di sana. Saya tidak keberatan menunggu. Saya akan berdiri di luar sepanjang hari jika harus.
Sekitar jam sepuluh ketika dia akhirnya tiba. Saya sangat gembira sehingga untuk pertama kalinya dalam hidup saya, saya tidak bisa berkata-kata. Ketika saya menenangkan diri, saya menghampiri Sugar Ray Robinson dan memberi tahu dia seberapa jauh saya telah datang hanya untuk menemuinya dan berapa lama saya telah menunggu untuk mendapatkan tanda tangannya. Saya mengatakan kepadanya bahwa saya akan menjadi juara kelas berat dunia, dan dia adalah pahlawan saya.
Ketika saya mengingat kembali saat itu, saya menyadari dia tidak pernah benar-benar menatapku. Dia menepuk pundakku sekilas dan berkata, ‘Nanti saja, Nak, aku sedang sibuk sekarang.’ Saya merasa hancur. Saya tidak percaya dia mengabaikanku seperti itu, terutama setelah saya menunggu seharian sampai dia muncul. Saya merasa seolah-olah kaki saya terbuat dari semen. Saya tidak bisa bergerak. Saya hanya berdiri di sana ketika saya melihat Sugar Ray Robinson memunggungi saya dan berjalan pergi.
Meskipun saya merasa sakit hati dan kecewa, saya memutuskan bahwa saya tidak akan membiarkan kekecewaan menguasai diriku.
Foto: Ist
Saya akan menjadi berbeda ketika saya menjadi petinju hebat. Saya akan menjadi tipe juara yang bisa didatangi dan diajak bicara oleh penggemar. Saya akan menjabat tangan mereka dan menandatangani setiap benda yang minta ditanda tangani. Saya bahkan menandatangani beberapa sebelumnya sehingga ketika saya sedang terburu-buru, saya masih bisa membagikannya kepada orang-orang, memastikan semua orang pulang dengan bahagia. Saya akan melakukan yang terbaik untuk menunjukkan kepada penggemarku betapa pentingnya mereka, dan betapa saya menghargai mereka. Pada saat itu, saya bersumpah tidak akan pernah menolak para penggemarku.
Saya tak ingin ada orang yang merasakan kekecewaan dan sakit hati yang saya rasakan malam itu. Saya akan selalu menyediakan waktu untuk orang-orang yang mengagumi saya; terutama anak-anak.
Saya tahu bahwa ketika saya menjadi juara – dan saya tahu bahwa saya akan menjadi juara – saya akan mengingat bagaimana rasanya sebelum saya menjadi juara. Saya tidak akan melupakan dari mana saya berasal. Saya akan menjadi juara bagi diri saya sendiri, juara bagi semua orang di mana pun di dunia.
Dan tidak peduli seberapa tinggi saya menaiki tangga kesuksesan, saya akan memandang dunia tanpa memandang rendah siapa pun. Dan saya tidak akan melupakan diriku yang pernah ditolak dulu…
Surabaya, 15 Juli 2024
Satria Dharma