Meraih Mimpi di Bawah Langit Eiffel: Perjalanan Inspiratif Tiga Mahasiswa UKSW di Erasmus Mobility Program Prancis

INFO UKSW118 Dilihat

Salatiga (MEDIATOR)–Di bawah langit Prancis yang memesona, tiga mahasiswa Universitas Kristen Satya Wacana (UKSW) berhasil mengukir prestasi yang membanggakan. David Mayo Hernanda, Abednego Dwika Wardhana, dan Virli Amelia Ika dari Program Studi (Prodi) Destinasi Pariwisata (Despar) Fakultas Interdisiplin (FId) UKSW baru-baru ini tiba di Benua Eropa untuk mengikuti Erasmus Mobility Program yang bergengsi.

Ketiga mahasiswa tersebut telah memulai petualangan akademis mereka di negeri Eiffel. Mereka akan menghabiskan satu bulan penuh mengembangkan pengetahuan dan keterampilan dalam pengelolaan situs warisan budaya.

“Selama di Prancis, mereka akan mengikuti sesi-sesi kelas dan melakukan observasi lapangan di destinasi wisata heritage di Paris dan sekitarnya. Mereka juga akan mengunjungi situs-situs ekskavasi dan menghadiri simposium,” jelas Wakil Dekan FID, Aldi Herindra Lasso, Ph.D., Selasa (02/07/2024).

Aldi Herindra Lasso menjelaskan bahwa Erasmus Mobility Program ini merupakan buah kerja sama jangka panjang antara FId UKSW dan Muséum National d’Histoire Naturelle (MNHN) Prancis, dengan dukungan dari Erasmus. Program ini bertujuan untuk memberikan pengalaman internasional dan memperkaya wawasan mahasiswa dalam bidang pariwisata heritage.

Baca Juga  Young Leader POV GIHN 2024 UKSW: Ukir Masa Depan dengan Kegigihan, Kreativitas dan Keimanan 

Ia berharap agar ketiga mahasiswa ini dapat menyerap sebanyak mungkin ilmu dan pengalaman selama di Prancis dan menerapkannya dalam pengembangan wisata heritage di Indonesia. “Kami berharap mereka dapat mengadopsi dan mengembangkan wisata heritage di sini setelah kembali dari Prancis,” tandasnya.

Kesempatan Emas 

Dihubungi secara terpisah, David Mayo Hernanda, mahasiswa asal Jepara ini tidak bisa menyembunyikan antusiasmenya saat disinggung mengenai perasaannya. Baginya, program ini adalah kesempatan emas untuk memperdalam pengetahuannya tentang pengelolaan situs warisan di Prancis, yang diharapkan dapat diterapkan di Indonesia.

Secara akademik, alumni SMA Masehi Jepara ini berharap program ini akan membuka peluang baginya untuk melanjutkan studi di bidang terkait. Ia juga berharap pengalaman ini membuka peluang untuk melanjutkan studi di bidang terkait dan berkontribusi dalam pengelolaan situs warisan di Tanah Air. “Selain itu, secara budaya, saya cukup tertarik untuk mengetahui bagaimana orang Prancis menjalani hari-hari mereka, juga tertarik dengan gastronomi mereka,” imbuhnya.

Baca Juga  Jelang Dies Natalis ke-67, UKSW Panen Guru Besar dan Menatap World Class University 

Abednego Dwika Wardhana, atau yang akrab disapa Abe, juga mengungkapkan kegembiraannya. “Saya ingin melihat stadion markas Paris Saint-Germain,” ucap alumni SMK Negeri 2 Salatiga ini. Abe menekankan bahwa program ini sesuai dengan impiannya untuk mengikuti program internasional dan memperluas wawasan.

“Saya ingin mempelajari cara merawat situs heritage yang ada di Prancis yang dapat diterapkan untuk situs heritage di Indonesia. Selain itu, juga bagaimana menjadikannya sebagai destinasi wisata edukasi untuk masyarakat secara umum,” ucap mahasiswa yang mempunyai prinsip untuk yakin dengan apa yang dikerjakan dan berserah kepada Tuhan ini.

Virli Amelia Ika, yang merasa sangat bersyukur mendapatkan kesempatan emas mengikuti kegiatan ini, mengaku sudah mulai belajar bahasa Prancis untuk keperluan sehari-hari. Ia mengisahkan, dalam beberapa hari ini mereka telah mengunjungi Museum MNHN dan Botanical Garden Jardin de Plantes  didampingi mahasiswa dari MNHN.

Baca Juga  Ziarah ke Makam Pendiri UKSW Salatiga, Rektor Intiyas: Perjuangan Pendiri Takkan Terlupakan

“Menurutku, pengalaman yang paling menarik adalah mengunjungi Ménagerie, le zoo du Jardin des Plantes, Paris karena merupakan salah satu kebun binatang tertua di dunia. Di sana kami melihat berbagai jenis binatang juga bahkan bertemu dengan binatang asli Indonesia seperti halnya Orang Utan,” ungkap alumni SMA Negeri 1 Katingan Hilir, Kalimantan Tengah ini.

Mahasiswi kelahiran 21 tahun silam ini berharap dapat memperkaya wawasan terkait dengan tourism heritage dan mengenal budaya Prancis secara langsung. “Harus berani mencoba setiap peluang yang ada, terutama yang mendukung pengembangan diri,” pesan Virli yang menjadikan keberanian mencoba hal baru dan memanfaatkan peluang sebagai kunci keberhasilannya lolos program tersebut. (RLS/HUMAS- UKSW/BOY)

Posting Terkait

Jangan Lewatkan

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *