SIAPAPUN tidak luput dari pandemi Corona Virus Deseases (COVID-19). Masyarakat di berbagai level, mengerang menahan perih, betapa sulitnya bertahan hidup. Hal yang sama dialami para pelaku usaha. Baik UMKM maupun pelaku ekonomi berskala besar, tak luput. Omzet mereka ikut terganggu.
Hal yang sama dialami Jabal Mart, sebuah pusat perbelanjaan yang hadir di tiga kota di Pulau Timor, yakni Atambua, Kefamenanu dan Kota Kupang. Namun, ada langkah yang diambil untuk terus bertahan. Yakni menghadirkan manajemen langit. Atau meningkatkan hubungan dengan Sang Pencipta. Dengan terus melakukan kebaikan, melayani sesama yang terdampak pandemi, tanpa sepeser pun menarik keuntungan dari mereka.
“Di masa pandemi ini, kita semua kesulitan. Kami bisa merasakannya, bahwa masyarakat benar-benar terdampak. Ini kami temukan setelah kami amati trend pengunjung. Karena, kami melayani di sektor riil, retail, yakni kebutuhan pokok masyarakat. Produk-produk yang berkaitan dengan konsumsi,”tegas owner Jabal Mart, Fahmi H. Abdullahi, dalam sebuah diskusi dengan MediatorStar.com, beberapa saat yang lalu di salah satu pusat bisnisnya di Atambua.
Lebih jauh, mantan ketua HIPMI NTT yang kini memimpin Jaringan Pengusaha Nasional (JAPNAS) NTT itu menambahkan bahwa masa sulit ini jangan jadi alasan bagi siapapun untuk menyerah. Justru harus terus berkreasi. Salah satunya adalah menghadirkan manajemen langit dalam bisnisnya.
“Manajemen langit, itulah terobosan kami di masa sulit ini. Yakni, dengan kian meningkatkan hubungan dengan Yang Di Atas. Memperbanyak doa, dan kebaikan. Jika sebelumnya kita tidak terlalu serius, maka ini saatnya memperbanyak kebaikan,”tegas Fahmi.
Lalu apa yang dimaksudnya tentang kebaikan? Karena berbicara mengenai kebaikan, maka dia memiliki arti yang luas. “Hampir setiap minggu, kami melakukan inovasi dalam layanan bisnis. Yakni, dengan memperbanyak kebaikan. Staf-staf kami turunkan ke jalan-jalan, menjumpai siapa saja dan membagi-bagikan makanan secara gratis. Tidak usah bayar pake uang. Cukup bayar pake doa. Jangan lupakan kami dalam setiap doanya, biar kita terus saling berbagi,”ujar Fahmi.
Sosok yang murah senyum ini ternyata bukan baru sekali ini menghadirkan terobosan. Dia identik dengan tokoh muda sarat ide dan gagasan brilian. Dan, gagasannya selalu mengudang decak kagum banyak kalangan karena tak sedikit yang menikmatinya.
“Ketika berada di tengah-tengah masyarakat, saya pesan kepada staf, bagikan makanan kepada siapa saja yang membutuhkan. Kita tidak pandang agama, siapa saja yang dijumpai di lapangan, bagikan. Dan ini berlangsung hampir setiap minggu, baik di Atambua, Kefa dan Kupang,”tambah sosok yang punya prinsip Amati, Tiru dan Modifikasi serta Inovasi itu.
Syukurlah, dengan memperbanyak kebaikan dalam manajemen langit ini, setidaknya 200 karyawan dia hidupi. Semuanya sejahtera. Bahkan usahanya terus eksis dengan beraneka jenis layanan belanja. Terakhir, pihaknya pun menerapkan layanan Cash On Delivery (COD) bagi pelanggan maupun siapa saja yang mau berbelanja. Yakni cukup mengontak melalui WA pada nomor 0811-3833-866 (Kota Kupang), 0811-3825-302 (Kefamenanu), 0822-3790-4411 (Atambua).
“Berbelanja di masa pandemi tentu beberapa orang tidak mau datang ke toko, silahkan menghubungi kami karena akan ada staf yang mengantarnya ke sana. Berbelanja di Jabal Mart, baik itu Kota Kupang, Kefamenanu dan Atambua, kami memberi harga yang murah. Untuk semua produk. Bahkan kami yang termurah dari semua,”pungkas Fahmi yang bisnisnya kian merambah ke property dan wahana out bound, toko roti, pangkas ramburt serta sejumlah bisnis lainnya itu.
Untuk diketahui, Fahmi mendirikan bisnisnya mulai dari nol. Ketika dia sedang dalam tugas akhirnya semasa kuliah, ibu kandungnya mengontak dia untuk segera pulang ke Kefamenanu, tempat kelahirannya. Pasalnya, bisnis yang dirintis orang tuanya nyaris bangkrut, dan akan disita oleh bank. Saat itu, Fahmi muda yang bersiap-siap mendaftar menjadi seorang perwira karier TNI, mengurungkan niatnya. Dia memilih pulang.
Baginya, dia diperhadapkan pada pilihan yang sangat sulit. Apalagi, peluangnya menjadi seorang perwira karier di depan mata. IPK-nya sangat bagus, dan ada sinyal baik dia bakal lolos. “Saya pilih pulang demi orang tua. Saya tidak sanggup tolak permintaan mama,”ujar Fahmi pendek.
Dia pulang setelah meraih gelas sarjana, dan kini dia mendulang sukses. Itulah sedikit kisah mengenai manaajemen langit dari seorang Fahmi Abdullahi, yang kini dipercaya memimpin sejumlah organisasi penting, salah satunya Ikatan Alumni Resimen Mahasiswa Indonesia (IARMI) NTT, sebagai ketua. Publik NTT merindukan setiap gebrakanmu, Fahmi. (stenly boymau)