Jakarta (MEDIATOR)–Keduanya lulusan Universitas ternama di Indonesia, yang satu tertarik karena ada pembukaan pendidikan di koran yang satu karena melihat kawan-kawan prianya masuk pendidikan AURI.
Lulu Lugiyato kelahiran 1941 merupakan mahasiswa Universitas Pajajaran menjelang lulus ia melihat potongan iklan pendidikan Wanita Angkatan Udara, Lulu langsung bergabung sedang Herdini Suryanto merupakan mahasiswi Fakultas Geografi Universitas Gadjah Mada. Keputusannya memasuki dunia militer dipengaruhi oleh beberapa teman dekatnya yang memilih menjadi anggota kelompok terbang layang di TNI AU.
Selama menempuh pendidikan pada 1963 di Yogyakarta, keduanya mencatat kiprah gemilang. Lulu dan Herdini merupakan dua perempuan yang berhasil lulus dari Wara di antara 30 prajurit lainnya. Karir penerbangan mereka pun dimulai setelah menempuh pendidikan militer dasar.
Setelah setahun mendapat pendidikan dasar, TNI AU yang saat itu bernama AURI membuka seleksi sekolah penerbang bagi anggota Wara. Lagi-lagi mereka terpilih. Lulu dan Herdini menjadi dua diantara tiga orang yang dinyatakan lulus seleksi dan mampu mengikuti pendidikan penerbang.
Lulu dan Herdini berhasil melewati masa pendidikan dengan baik hingga lulus dan menjalani pelantikan atau wing day.
Usai menerbangkan pesawat Hercules tipe C-130 yang merupakan pesawat pertama TNI AU diterbangkan Lulu Lugiyati dan Herdini Suryanto. Pada hari itu, keduanya harus terbang selama 10 jam bersama dengan seorang instruktur.
Keduanya kini telah purna tugas dengan pangkat terakhir Lettu Pnb (Purn.) Herdini Suryanto dan Kapten Pnb (Purn.) Lulu Lugiyati. (Dirangkum dari berbagai sumber/Beny Rusmawan)