Kupang (MEDIATOR)–Ada fenomena menarik di Kota Kupang dan sekitarnya, dua hari terakhir. Hujan turun deras, bahkan mengakibatkan genangan di beberapa sudut kota. Ternyata menurut Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika Stasiun Meteorologi Kelas II El Tari Kupang, saat ini wilayah NTT masih berada pada musim kemarau.
“Melemahnya Monsun Australia di wilayah barat laut Australia memberikan pengaruh terhadap musim kemarau yang belum merata sehingga memicu penguatan faktor lokal dan regional di wilayah NTT, yang meningkatkan aktivitas pertumbuhan awan hujan di sebagian wilayah NTT,”demikian release tentang peringatan dini cuaca wilayah NTT tanggal 10-12 Oktober 2025 dari BMKG Kupang yang diterima redaksi Mediator, sore ini.
Masih dalam release menyebut, dari tanggal 10 Oktober 2025, wilayah yang berpotensi terjadi hujan sedang-lebat yang disertai petir/kilat dan angin kencang berdurasi singkat, terjadi di Kota Kupang, Kabupaten Kupang, TTS, TTU, Belu, Malaka, Alor, Manggarai Barat, Manggarai, Manggarai Timur dan Ngada.
Sedangkan pada tanggal 11 Oktober 2025, fenomena yang sama terjadi di Manggarai Barat, Manggarai, Manggarai Timur, Ngada, Sumba Tengah dan Sumba Barat Daya.
Sementara, tidak ada wilayah yang berpotensi hujan sedang-lebat pada tanggal 12 Oktober 2025.
“Saat ini wilayah Kupang dan sekitarnya masih berada pada musim kemarau dan untuk wilayah Kupang dan sekitarnya diperkirakan masuk musim hujan pada akhir bulan November,”tegas Kepala Stasiun Meteorologi Kelas II El Tari Kupang, Sti Nenot’ek, S.Si., M.Si., kepada Mediatorkupang.com, sore ini di Kupang. Dia mempertegas “Kalau fenomena cuaca yang significant terhadap cuaca saat ini ini tidak ada, hanya perlambatan angin monsun timur sehingga terjadi penumpukan awan hujan di wilayah NTT.” Dengan demikian maka hujan yang terjadi hanya fenomena sesaat saja. (RLS/BOY)