Simfoni Perjuangan Hadirkan Alumni dan Siswa SMP, Satya Symphony Orchestra Tampil Mempesona 

INFO UKSW123 Dilihat

Salatiga (MEDIATOR)–Alunan lagu-lagu perjuangan hingga lagu daerah mengalun merdu membuka rangkaian Upacara Hari Ulang Tahun (HUT) ke-79 Republik Indonesia (RI) yang diselenggarakan Universitas Kristen Satya Wacana (UKSW) di Lapangan Sepak Bola.

Dibuka dengan lagu “Berkibarlah Bendera Negeriku,” ciptaan Gombloh yang diaransemen secara megah oleh Singgih Sanjaya, civitas academica UKSW dibawa flashback mengenang kembali semangat perjuangan para pahlawan untuk mengibarkan Sang Merah Putih. Menyusul lagu “Merah Putih” diciptakan oleh Gombloh, “Bangun Pemudi Pemuda” karya Alfred Simanjuntak serta lagu, “Hari Merdeka” ciptaan Husein Mutahar dinyanyikan dengan lantang dan penuh makna.

Tak berhenti sampai di situ, lagu “Paris Barantai” dari Kalimantan Selatan, “Sik-Sik Sibatumanikam” dari Sumatera Utara, dan “Sajojo” dari Papua juga dinyanyikan dengan penuh semangat oleh Satya Symphony Orchestra (SSO). Didukung aransemen yang apik, lantunan lagu-lagu ini sukses membawa peserta upacara untuk melihat kembali keberagaman suku di Indonesia.

Baca Juga  UKSW Tampilkan Tiga Kelompok Etnis, Meriahkan Festival Merdeka Belajar 2024  

Alunan merdu Satya Symphony Orchestra dipadu dengan kostum hitam berornamen etnis nusantara menggambarkan kekayaan budaya membuat penampilannya semakin istimewa.

Ya, Satya Symphony Orchestra, sebuah orkestra yang terdiri dari 156 anggota gabungan mahasiswa dan alumni Fakultas Bahasa dan Seni (FBS), Voice of Satya Wacana Christian University (Voice of SWCU), serta paduan suara Seraphim Teenager Choir dari Sekolah Menengah Pertama (SMP) Kristen Satya Wacana ini sukses membawa atmosfer upacara HUT RI bak di istana negara ke lapangan Sepak Bola UKSW.

Semangat Nasionalisme

Dalam wawancara daring pada Minggu (25/08/2024), konduktor SSO Juanita Theresia Adimurti, S.Sn., M.Pd., mengungkapkan bahwa inspirasi dari lagu-lagu yang dipilih untuk Upacara HUT ke-79 RI UKSW kali ini adalah untuk menumbuhkan nasionalisme dan menonjolkan kekayaan budaya nusantara.

“Saya sangat bangga dan bersyukur dapat dukungan dari alumni dan dosen FBS dalam aransemen orkestra ini, sehingga kami bisa menampilkan sesuatu yang istimewa di acara ini,” ujarnya.

Baca Juga  UKSW Salatiga Hadirkan Kurikulum Talenta Merdeka, Jadikan Kuliah Semakin Inovatif dan Asyik

Juanita Theresia Adimurti yang juga dosen Program Studi (Prodi) Seni Musik FBS, menjelaskan bahwa penampilan kolaboratif ini membutuhkan dua kali sesi latihan yang dibagi menjadi tiga kelompok yakni string section, wind section, dan paduan suara. Latihan intensif ini terbukti menghasilkan penampilan yang memukau.

Salah satu anggota SSO, Ulrich Setya Ambara S.Mus., yang memainkan tenor saksofon, mengungkapkan rasa bangganya bisa berkontribusi dalam upacara HUT ke-79 RI di UKSW. “Saya merasa terhormat dapat kembali ke kampus tercinta dan menyalurkan kemampuan saya dalam bidang musik untuk acara ini,” tuturnya.

Ulrich Setya Ambara alumni Prodi Seni Musik angkatan 2014, juga berbagi bahwa nilai-nilai Creative Minority yang ditanamkan UKSW berdampak positif dalam pekerjaannya sebagai guru Seni Musik di Sekolah Karangturi Semarang.

Pemain cello lainnya, Wahyudi Suratno S.Sn., membagikan kisahnya tentang bagaimana perjalanan pendidikan di UKSW menjadi titik balik dalam hidupnya untuk mencintai musik. Alumni angkatan 2003 ini juga saat ini aktif memimpin orkestra anak-anak bernama Wolfganx di Sekolah Musik Strinx Salatiga.

Baca Juga  Keren! Empat Siswa SD Kristen Satya Wacana Raup Prestasi di Kancah Regional dan Nasional

“Di kampus ini saya mempelajari banyak teori yang sangat berguna dalam kehidupan pekerjaan, seperti ilmu harmoni, orkestra, dan instrumen mayor biola,” ungkapnya.

Tidak ketinggalan, Reyno Hario Adee, siswa kelas 9A SMP Kristen Satya Wacana dan anggota Seraphim Teenager Choir, juga merasakan bangga dan haru bisa terlibat dalam upacara bersejarah ini. “Saya sangat kagum melihat orkestra ini, dan merasa senang serta bangga bisa berkolaborasi. Saya melihat betapa kesatuan dalam kebersamaan dapat menciptakan melodi yang indah,” katanya.

Kegiatan ini membuktikan komitmen UKSW untuk mewujudkan Sustainable Development Goals (SDGs) ke-16 Perdamaian, Keadilan, dan Kelembagaan yang Tangguh, melalui penguatan nilai-nilai budaya dan kebersamaan. (RLS/HUMAS-UKSW/BOY)

Posting Terkait

Jangan Lewatkan

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *