SEJAK memimpin provinsi ini tiga tahun lalu, ada mimpi yang disemai. Nusa Tenggara Timur tidak boleh terus tidur, provinsi ini harus bangkit, setara dengan daerah lain. Viktor Bungtilu Laiskodat, punya semangat itu. Dia tau betul bahwa kita tidak saja kaya akan sumber daya alam, melainkan pariwisata. Benar, pariwisata dijadikannya sebagai prime mover, menggerakkan seluruh sektor pendukung ekonomi kerakyatan. Namun apalah gunanya semangat besar itu tanpa didukung infrastruktur yang baik?
Digenjotlah pembangunan infrastruktur. Jalan dan jembatan diperbaiki, terutama yang menuju ke destinasi wisata serta daerah-daerah lumbung sumberdaya alam. Agar membuka akses tidak saja bagi masyarakat di lokasi tersebut melainkan dunia luar pun bisa datang dan membawa uang kesana.
Dua tahun sebelum berakhirnya masa jabatan, gubernur yang ceplas-ceplos, kerab pernyataannya membuat sejumlah pihak tak nyaman, dan tidak peduli pencitraan itu membuat pengakuan bhwa provinsi NTT sedang berkembang baik. Bahkan sangat baik. Beberapa indikator disebutnya. Diantaranya, Pemprov NTT berhasil membangun hampir seribu kilometer jalan. Tidak saja di daratan Timor, melainkan Flores, Sumba dan Alor. Juga kabupaten lainnya.
“Provinsi ini sedang berkembang baik. Pembangunan Jalan Provinsi sudah mencapai 906 kilometer,”demikian VBL dalam sambutannya saat meresmikan Gedung Kebaktian Jemaat Efata Bello, Kupang, Minggu (12/12). Hadir saat itu Ketua Majelis Sinode GMIT Pdt. Merry Kolimon dan setidaknya ratusan jemaat setempat dan jemaat tamu.
Tidak saja jalan, melainkan di sektor kelautan pun cukup berkembang, yakni pengembangan lobster di Mulut Seribu, Kabupaten Rote Ndao dan juga kerapu di Semau. “Pengembangan garam juga mulai ada hasil baik dan tahun depan kita panen garam 150.000 ton garam dengan kandungan NaCl mencapai 95%,”tambah Gubernur Viktor.
Di sektor peternakan, pihaknya menggenjot pengembangan program sapi wagyu. Walau masyarakat masih merasa baru dengan pengembangan ternak dengan kualitas daging premium itu, namun pembangunan harus terus berjalan. “Sementara salah satu hal yang sedang kita dorong dengan baik adalah energi baru terbarukan yaitu energi panas matahari di Pulau Sumba dan Timor kita sangat bersyukur kita punya energi ini,”tegas VBL lagi.
Seluruh potensi ini tidak mungkin seluruhnya di-handle’ oleh orang luar, melainkan oleh generasi muda NTT. Sehingga mereka harus menggunakan pola pikir yang baru, sebagai generasi yang paham bahwa mereka adalah pewaris sumber daya ini. “Saya mau nantinya anak-anak kita bisa mengabdi untuk daerah ini. NTT ini punya potensi yang sangat banyak. Pertanian dan peternakan kita didukung dengan lahan yang luas dan alam yang baik, perikanan dan kelautan kita didukung dengan kekayaan laut kita yang luar biasa, begitupun dengan pariwisata kita yang sudah mendunia. Saya sangat ingin agar kita kembangkan dengan pemberdayaan masyarakat dalam local resources based atau sumber daya alam lokal yang kita miliki,”ujar VBL saat itu.
Gubernur juga mengatakan, untuk mengelola sektor-sektor tersebut harus dimulai dari hati dengan cinta setiap individu. “Kalau kita mau kerjakan semua itu dan ada hasil yang baik maka harus dilakukan dengan cinta dan ketulusan. Apapun hambatan pasti bisa dilewati dan hasilnya pasti akan maksimal dan punya manfaat besar bagi banyak orang. Saya pesan untuk kita jangan kerja asal-asalan,” jelas Gubernur.
Kader-kader anak muda kita sangat penting untuk memiliki kemampuan dalam hal spiritual, kecerdasan, networking, dan kesehatan baik secara fisik dan mental. Hal ini diperlukan guna membawa perubahan dalam pembangunan di tengah masyarakat.
“Kita ini harus bisa bawa perubahan untuk Nusa Tenggara Timur. Harapan kita pada kader-kader terutama para pemuda harus memiliki pola pikir atau mindset dengan mimpi besar dan perubahan positif di daerah ini. Kalau mau mau ada kemajuan maka harus punya spiritualitas, cerdas, punya jaringan atau networking dan sehat fisik dan mental,”jelas VBL.
Jika seseorang memiliki spiritual yang baik maka dia akan punya tekad yang besar, semangat dan tidak mudah putus asa. Berikutnya, kecerdasan. Anak-anak muda NTT harus berpengetahuan yang bagus dan bisa menganalisa situasi sosial yang ada. Jejaring atau networking pun sangat penting, guna mengenal banyak pihak yang memiliki pengaruh besar. Jika unsur-unsur ini terpenuhi, maka NTT sudah tiba pada era bangkit dan sejahtera. Semoga (***/stenly boymau)