MEDIATORSTAR.COM, Kupan
Keluarga besar bermarga Boymau maupun seluruh rumpun terkait yang bernaung dalam wadah organisasi Ikatan Keluarga Besar Boymau (IKBB), Sabtu (8/1/2022) petang, menyelenggarakan perayaan syukur atas peristiwa kudus Natal dan Tahun Baru. Ibadah syukur ini dipimpin Pdt Isak Batmaro, ketua majelis jemaat di jemaat GMIT Lanud Eltari Kupang dan dilangsungkan di rumah Yorim Boimau, wakil ketua IKBB, di Kelurahan Penfui. Hadir setidaknya ratusan warga organisasi maupun undangan.
Gubernur NTT Viktor Bungtilu Laiskodat, hadir diwaliki Kepala Dinas BPMD, Viktor Manek, Mathius B.L Radjah selaku staf ahli walikota Kupang hadir mewakili walikota, serta hadir pula Wakil Ketua DPRD Kota Kupang, Chris Baitanu. Sedangkan Wakil Bupati Kupang, Jerry Manafe dan salah satu anggota DPRD NTT, Alexander Funay, baru hadir beberapa saat seusai ibadah syukur.
Gubernur Viktor Laiskodat dalam sambutannya, menekankan pentingnya revolusi mental bagi seluruh masyarakat NTT terutama seluruh warga yang bernaung dalam wadah IKBB.
“Dalam peristiwa kudus di Betlehem, telah terjadi sebuah revolusi mental yang luar biasa bahwa Allah hadir ke dunia dalam wujud manusia demi sebuah tujuan mulia, yakni agar semua manusia diselamatkan. Revolusi mental berikutnya adalah yang dialami oleh Bangsa Israel,”tegas Viktor mengutip sambutan gubernur.
Bangsa Israel menurutnya, dibawa keluar dari tanah Mesir ke Kanaan yang menjadi tanah perjanjian, atau tanah yang dipenuhi susu dan madu. Mereka harus berjalan siang dan malam selama 40 tahun lamanya dengan sejuta dinamika. Seperti lapar, haus, harus berperang dan sebagainya.
“Mereka dibawa keluar dalam perjalanan yang jauh, demi adanya revolusi mental. Ada perubahan mental dari mental seorang budak menjadi mental sebagai bangsa pilihan. Dan ini butuh banyak pengorbanan baik dari sisi waktu dan materi karena kalau mau lihat rutenya, Mesir-Kanaan hanya butuh waktu beberapa tahun saja. Namun Tuhan menuntun mereka berjalan selama 40 tahun, demi sejumlah agenda Tuhan agar mental bangsa ini berubah,”tegas Viktor.
Gubernur Viktor Laiskodat menurut Manek, saat ini sedang giat menggelorakan dimana-mana tentang revolusi mental bahwa msyarakat NTT harus bisa berubah, berani melawan stigma sebagai seorang yang sering dikatai miskin, tertinggal dan sebagainya. “Harus disadari bahwa NTT ini kaya raya, kita memiliki potensi yang luar biasa karena itu pak Gubernur selalu menyerukan agar kita harus tanggalkan stigma itu, bahwa NTT itu ibarat Nanti Tuhan Tolong. Mari rubah menjadi Nasib Tergantung Tindakan, ini yang sementara dilakukan oleh bapak gubernur dengan cara mulai membenahi semuanya.”
Kepada keluarga besar Boymau dipesan untuk harus bisa merevolusi mental dengan pola pikir baru, bahwa kita adalah bagian penting dari bangsa ini, sehingga bahu membahu menghadirkan perubahan dalam pola pikir keseharian. “Yang dipesan dalam khotbah tadi adalah ketulusan dan kerendahan hati. Semua berasal dari hati, sehingga saya berharap keluarga besar Boymau menjadi contoh yang baik dalam penerapan nilai-nilai ini, yang terpenting adalah rela berkorban.
“Dalam persaudaraan di organisasi ini pun agar belajar berkorban dan jika sebuah persaudaraan dibangun dengan cinta kasih maka akan menghasilkan sukacita. Kiranya Natal ini momentum baik bagi keluarga untuk untuk merefleksi diri, merevolusi mental, bahwa kitalah bangsa pilihan,”pungksnya.
Pdt Isak Batmaro, S.Th dalam khotbahnya menekankan bahwa umaat yang mengenal Allah-nya akan tetap kuat dan akan bertindak seperti dikutip pada kitab Daniel 11:32 “Dan orang-orang yang berlaku fasik terhadap Perjanjian akan dibujuknya sampai murtad dengan kata-kata licin; tetapi umat yang mengenal Allahnya akan tetap kuat dan akan bertindak.”
Orang yang kuat dalam Tuhan menurutnya adalah orang yang bergaul karib dengan Tuhan. Keluarga besar yang merayakan peristiwa sukacita kelahiran Yesus pun diharapkan agar menjadi Daniel-Daniel di masyarakat, yang mengenal Allah-nya serta tetap kuat.
IKBB Dukung Gubernur
Stenly Boymau, selaku Sekretaris IKBB dalam sambutannya berterimakasih kepada Gubernur NTT yang sudah hadir di tengah-tengah keluarga yang bernaung dalam IKBB serta para undangan lain seperti utusan walikota dan undangan lain. Terutama keluarga besar Boymau yang berdatangan dari berbagai pelosok Kota Kupang, TTS, maupun Kabupaten Kupang dan lainnya.
“Ini adalah Natal pertama kami, dan diselenggarakan dalam berbagai keterbatasan. Kami berharap kedepan lebih besar lagi, tentu dengan melibatkan lebih banyak keluarga. Kami berterimakasih kepada bapak gubernur, dan kami mau sampaikan bahwa keluarga besar Boymau dan seluruh rumpun, mendukung pemerintah dalam berbagai programnya. Kami berharap agar sinergitas ini tetap terjalin sampai kapanpun,”tegas Stenly.
Dia pun menyebut, dalam sebuah organisasi tentu ada banyak perbedaan. Baik dalam melahirkan ide dan gagasan maupun sikap dan tutur kata. “Dan ini adalah sebuah dinamika dalam organisasi, ini adalah kekayaan kita secara kekeluargaan. Tentu perbedaan ini jangan jadi alasan untuk saling menghujat dan mencerca,”ujarnya menambahkan “Natal adalah peristiwa sukacita, namun jangan lupa, serangkaian dengan peristiwa ini diakhiri dengan peristiwa penyaliban. Dan penyaliban terjadi karena konspirasi politik. Kita tidak mau, di tempat ini kita melahirkan sukacita dan damai sejahtera, namun karena perbedaan, lalu lahirkan konspirasi politik untuk merusak persaudaraan serta memporak-porandakan organisasi IKBB.”
IKBB menurutnya adalah organisasi yang mengedepankan prinsip-prinsip persaudaraan yang berlandaskan kasih. Karena itu, harus dijaga sebaik mungkin, agar nantinya menjadi berkat bagi anggotanya dan juga sesama. “Kami juga secara tegas menyatakan bahwa organisasi ini adalah organisasi kekeluargaan, yang tentu digerakkan atas dasar kasih persaudaraan. Kami berharap agar kedepan, organisasi ini menjadi berkat tidak saja bagi pengurus dan anggota melainkan bagi sesama. Legalitasnya sementara berproses, semoga dalam waktu dekat sudah defenitif sehingga kami lebih leluasa berkreasi, demi kesejahteraan anggota dan msyarakat dimana saja kami berada.”
IKBB baru satu tahun berdiri, dan dilahirkan untuk mengayomi keluarga besar Boymau dan seluruh rumpun dimanapun. Khusus untuk Kota Kupang, jumlah warga IKBB mencapai 5.000 KK lebih. Perayaan Natal ditandai dengan pengalungan selendang kepada para tokoh undangan serta penyalaan lilin Natal. (MSC01)