Manggarai (MEDIATOR)– PT PLN (Persero) Unit Induk Pembangunan Nusa Tenggara (UIP Nusra) melebarkan cakupan program pelatihan konversi motor BBM ke Kendaraan Bermotor Listrik Berbasis Baterai (KBLBB) sebagai persiapan akselerasi transisi energi di wilayah Nusa Tenggara.
Setelah menggelar pelatihan serupa bagi guru dan siswa di SMKN 3 Mataram, kini, PT PLN (Persero) menggandeng SMK Santo Aloisius Ruteng, Manggarai, Nusa Tenggara Timur (NTT), dalam upaya meningkatkan kompetensi siswa dan guru dalam menghadapi net-zero emission (NZE) 2060 di bidang kendaraan listrik.
Program Pendidikan Pelatihan Konversi Motor BBM ke Motor Listrik Untuk Guru & Siswa SMK Kab. Manggarai – Flores yang akan berlangsung selama empat hari (23-26 Januari 2024) ini diikuti oleh 20 peserta (guru dan murid) yang terdiri dari SMK Santo Aloisius Ruteng, SMKN Bina Kusuma, SMKN 1 Wae Ri’I, dan SMK Gonzaga Mbay Kabupaten Nagekeo.
Kegiatan pelatihan ini telah dibuka secara resmi oleh Bupati Manggarai, Herybertus G.L. Nabit di aula SMK Santo Aloisius Ruteng, Selasa, 23 Januari 2024.
Dalam sambutannya, Bupati Herybertus Nabit menceritakan asal mula program pelatihan ini yang terbentuk melalui diskusi sederhana dengan PT PLN (Persero) UIP Nusra.
“10 atau 20 tahun ke depan, (motor konversi) akan menjadi sesuatu yang besar di daerah kita. Fungsi Pemda adalah menjembatani kebutuhan masyarakat dengan mencari peluang-peluang yang ada,” ucap Bupati Herybertus Nabit.
Bupati Herybertus Nabit juga mengucapkan terima kasih kepada PT PLN (Persero) UIP Nusra yang telah merangkul dan memberdayakan generasi muda NTT untuk dapat bersaing dan menghadapi era transisi energi beberapa tahun mendatang.
“Saya mengajak kita semua untuk membuka diri dengan program yang ada saat ini dari PT PLN (Persero). Saya berharap peserta yang ikut pelatihan dapat menyerap pelajaran dengan baik agar mendapat skill untuk proses selanjutnya,” ucapnya.
Kepala Sekolah SMK Santo Aloisius Ruteng, Bruder Dionisius CSA, turut mengungkapkan rasa bangganya SMK yang ia pimpin dipilih sebagai pusat pelatihan konversi.
“Kami yakin guru dan siswa SMK akan belajar serius dan kegiatan pelatihan ini akan berjalan lancar,” kata Bruder Dionisius CSA.
Untuk diketahui, pelatihan konversi di SMK Santo Aloisius Ruteng saat ini memasuki hari ke-2 dengan materi praktikum mekanikal langsung dilaboratorium siswa Teknik Kendaraan Ringan Otomotif.
Dalam menjalankan program ini, PT PLN (Persero) UIP Nusra berkolaborasi dengan Braja Elektrik Motor, SMKN 3 Mataram, SMK Santo Aloisius Ruteng, dan Pemerintah Kabupaten Manggarai.
Kegiatan ini merupakan pelatihan angkatan ke-2 yang digelar PT PLN (Persero) UIP Nusra setelah sebelumnya diadakan di SMKN 3 Mataram.
Keberhasilan program pelatihan konversi di SMKN 3 Mataram, yang kini telah mampu melahirkan sejumlah produk kendaraan listrik dan tenaga kerja mumpuni di bidang konversi, menjadi pendorong lahirnya pelatihan konversi di SMK Santo Aloisius Ruteng.
Di samping itu, General Manager (GM) PT PLN (Persero) UIP Nusra, Abdul Nahwan, juga mengungkapkan melimpahnya potensi energi baru terbarukan (EBT) di NTT perlu dibarengi dengan ketersedian SDM yang mumpuni.
“Mari bersama-sama kita jadikan Kabupaten Manggarai ke depannya sebagai poros penggunaan motor listrik. Semoga setiap proses pelatihan konversi ini dapat memberikan manfaat sebaik-baiknya bagi para peserta,” kata GM Abdul Nahwan.
GM Abdul Nahwan mengatakan konversi energi harus dimulai dari sekarang dengan output berupa pengadaan EBT di NTT yang telah, sedang, dan akan terus dilakukan.
“Ini sejalan dengan program strategis nasional (PSN) akan pembangunan dan pemanfaatan energi baru terbarukan di Indonesia dan Flores nantinya termasuk dalam pengembangan PLTP Ulumbu unit 5-6 yang sedang berlangsung di Poco Leok,” kata GM Abdul Nahwan. (HMS/PLN/KJR)