KUPANG,-Juri Lomba kebersihan antar kelurahan tingkat Kota Kupang tahun 2021, yang diselenggarakan oleh Dinas Lingkungan Hidup dan Kebersihan (DLHK) resmi dilaksanakan, Jumat (23/7/2021). Ada lima kelurahan yang dinilai, yakni Kelurahan Batuplat, Bakunase, Nunbaun Delha (NBD), Nunbaun Sabu (NBS), Tode Kiser dan Kelurahan Merdeka.
Juri yang turun ke lapangan yakni Yeheskiel Lanoe, Wilhelmus Mella, Stenly Boymau dan Ricky Tamaela. Mereka didampingi panitia yakni Eden Simamora, Ferdy Randa dan Stef Lodo. Diawali dari Kelurahan Batuplat, lurah setempat, Jerry Octavianus bersama sekretaris kelurahan dan seluruh staf, sudah menanti juri di pagi hari. Sekira pukul 08.00 Wita ketika juri tiba, mereka menanti di gerbang dan mempersilahkan juri untuk melihat dari dekat seuruh ruangan dan halaman.
Batuplat melakukan banyak inovasi disana, yakni membersihkan halaman kantornya dan pada beberapa titik, mereka tempatkan himbauan kepada masyarakat untuk mencintai lingkungan. “Kami sediakan spot foto bagi setiap warga yang mau kesini. Di spot foto itu, ada himbauan-himbauan dan sebagainya,”tegas lurah Jerry Octavianus.
Juri pun mendatangi kelurahan-kelurahan yang lain, seperti di Kelurahan NBS, juri diterima Nixon Nggauk, Lurah NBD Ayub Mauta dan Lurah Tode Kiser, Bugal Mauta. Sementara di dua kelurahan lain yakni Bakunase dan Merdeka, juri tidak sempat bertemu lurahnya. Beberapa staf yang menerima juri, memfasilitasi dengan menunjukkan sejumlah dokumen dan fakta-fakta seperti kondisi kantor kelurahan.
Penjurian akan dilanjutkan Senin mendatang di lima kelurahan lainnya. Sementara itu, juri pun akan mengevaluasi kinerja setiap camat. Kepada kecamatan dijadwalkan untuk dinilai pada pekan depan. Untuk dkiketahui bahwa ada dua jenis lomba yakni lomba camat paling kreatif dan kelurahan terbersih. Untuk kategori camat, juri akan mendatangi setiap kantor kecamatan dan mengevaluasi sejauh mana pelaksanaan kegiatan di tingkat kecamatan.
Apakah kecamatan mampu berkreasi, memfasilitasi suksesnya kegiatan ini ataukah tidak. Misalnya, ada ketentuan untuk membentuk tim penilai tingkat kecamatan lalu menyeleksi kelurahan dan mengirimkan dua hingga tiga terbaik ke juri tingkat kota. Ini berjalan atau tidak, harus dibuktikan dengan dokumen.
Tidak saja itu, melainkan juri pun akan mengevaluasi lingkungan di kantor tersebut. Apakah bersih, terawat, sanitasinya baik, ataukah sebaliknya. Selain itu dokumen pelaksanaan kegiatan pun akan dievaluasi. (msc)