Berkinerja Baik, Bank NTT Dianugerahi Dua Penghargaan dari Bank Indonesia

Ekonomi225 Dilihat

MEDIATORSTAR.COM, Kupang

Patut diacungkan jempol. PT. Bank Pembangunan Daerah Nusa Tenggara Timur (BPD NTT/Bank NTT) kembali mencatat sejarah sebagai bank yang berkinerja baik. Kali ini, pengakuan datang dari Bank Indonesia. Rabu (24/11/2021), Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi NTT, I Nyoman Ariawan Atmaja, menyerahkan penghargaan kepada Bank NTT.

Bank kebanggaan masyarakat NTT ini mendapat apresiasi dari Bank Indonesia sebagai PJSP Bank Pendukung Implementasi QRIS Terbaik Tahun 2021. Sedangkan penghargaan kedua, yakni Bank NTT Kantor Cabang Khusus (KCK) sebagai bank penarik Uang Pecahan Kecil Terbanyak di NTT Tahun 2021.

Terpantau media ini, penyerahan penghargaan dilakukan pada moment ‘Pertemuan Tahunan Bank Indonesia 2021’ yang dilaksanakan Rabu pagi secara hybrid. Yakni online maupun on site. Pertemuan on site dilaksanakan di Ruang Nemberala kantor BI Perwakilan NTT di Jl. El Tari dengan dihadiri pimpinan BI NTT, Gubernur NTT yang diwakili Kepala Dinas Pariwisata, Sony Libing, Direktur Teknologi Informasi dan Operasional, Hilarius Minggu dan sejumlah pejabat lainnya. Adapun thema yang dipakai dalam pertemuan ini yakni ‘Bangkit dan Optimis : Sinergi dan Inovasi untuk Pemulihan Ekonomi’.

Baca Juga  Bobby Lianto Pimpin Tim Ketemu George Hadjoh, Berhasil Urai Benang Kusut Perijinan

Pada sesi penyerahan penghargaan, MC memanggil tujuh lembaga yang dinilai berhasil dalam pelayanannya baik itu lembaga jasa keuangan maupun secara individu. Kepala KCK Bank NTT, Sony Pellokila adalah yang pertama dipanggil untuk menerima penghargaan kategori sebagai bank penarik Uang Pecahan Kecil Terbanyak di NTT Tahun 2021. Menyusul kategori Bank NTT sebagai PJSP Bank Pendukung Implementasi QRIS Terbaik Tahun 2021, yang diterima oleh Direktur Teknologi Informasi dan Operasional, Hilarius Minggu. Kedua penghargaan, diserahkan oleh Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi NTT, I Nyoman Ariawan Atmaja, diiringi tepukan tangan tamu undangan yang hadir.

Dalam sambutannya, I Nyomnan Ariawan Atmaja beberapa kali menyebut nama Bank NTT, yang sudah memberi kontribusi besar dalam beberapa program untuk menggenjot pertumbuhan ekonomi di NTT. Ekonomi NTT triwulan III menurutnya tercatat tumbuh 2,37% (YoY). Pertumbuhan ini lebih kecil dari nasional, yang tumbuh 3,51% (YoY). Adapun perekonomian NTT di triwulan ini tumbuh melambat dari triwulan sebelumnya akibat Covid sehingga pemerintah menerapkan PPKM.

Baca Juga  Piece of Eden Rilis Koleksi Terbaru, ada T-Shirt  dan Hodie Berkualitas International

“Secara umum inflasi meningkat sejalan dengan membaiknya permintaan masyarakat pasca pemulihan ekonomi. Kami tentu sangat mengapresiasi seluruh upaya yang dilakukan bersama baik oleh TPID, baik provinsi maupun kabupaten/kota dalam mengimplementasikan pengendalian inflasi melalui kerangka 4K yakni keterjangkauan harga, ketersediaan pasokan, kelancaran distribusi, dan komunikasi yang efektif,”jelas Nyoman sembari menambahkan, walaupun terjadi badai Seroja pada April lalu yang mana Seroja ini mendorong inflasi naik tajam, yakni 0,82%. Namun berkat koordinsi TPID yang kuat sehingga inflasi melandai menjadi 1. Ini diimplementasikan melalui kegiatan high lecel meeting baik tingkat provinsi maupun Kota Kupang. “Pada 2021 TPID NTT juga terpilih menjadi salah satu nominator TPID terbaik dalam seremoni TPID Award tahun 2020,”tambah Nyoman lagi.

Baca Juga  Gubernur ‘Tantang’ Bupati Nagekeo Garap Ribuan Hektar untuk Jagung, Bank NTT Siap Support

Di bidang pengelolaan uang rupiah, BI terus berupaya memenuhi kebutuhan uang di masyarakat dalam kondisi yang layak edar termasuk BI juga ada di 9 kas titipan yang tersebar di seluruh Provinsi NTT mencaai Rp 2,23 T.

“Dan tadi pada saat pertemuan tahunan di kantor pusat, kita mendapat apresiasi karena kas titipan yang ada di Sumba dan dikelola oleh Bank NTT,”ungkap Nyoman disambut tepuk riuh hadirin yang memenuhi ruangan di kantor BI itu. Tak hanya itu melainkan Nyoman juga mengurai bahwa adapun jumlah uang yang masuk di NTT terhitung hingga triwulan III, mencapai Rp 5,91 T dengan pengelolaan uang keluar mencapai Rp 3,92 T.

“Karena itu BI menyampaikan terimakasih kepada Bank NTT dan BRI sebagai bank pengelola kas titipan sekaligus Brimob, Polairud, ASDP, Pelni dan maskapai atas dukungan dan kerjasamanya mendukung uang rupiah layak edar,”ujar Noman. (MSC01)

Jangan Lewatkan

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *